"Marc senang untuk meraih pole position, untuk memimpin, untuk berada di baris start terdepan dan dia selalu mencari batas-batasnya," kata Criville.
"Jadi dalam latihan, dia banyak mengalami kecelakaan."
"Dia memiliki salah satu motor terbaik tetapi masih berada dalam ranking sebagai pembalap yang paling banyak terjatuh," imbuh juara dunia kelas premier yang pertama dari Negeri Matador.
Sebagaimana yang dikatakan Criville, kecelakaan Marquez lebih banyak terjadi di luar sesi balapan yang mana paling menentukan.
Jika menghitung insiden dari sprint dan balapan grand prix, Marquez hanya terjatuh 4 kali karena kesalahan sendiri.
Empat kecelakaan dalam lomba itu sama seperti Jorge Martin (Prima Pramac) yang memuncaki klasemen dan lebih sedikit dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di peringkat kedua.
Mantan kepala kru Marquez di Honda, Santi Hernandez, ikut buka suara.
Menurut Hernandez, terjatuh berulang kali menjadi cara Marquez untuk mencari batas terjauh dari kemampuannya dan sang kuda besi.
"Itu adalah bagian dari proses pembelajaran Marc," ucap Hernandez yang harus berpisah dengan Marquez karena kepindahan sang pembalap ke Gresini.
"Dia mencari batasnya, dia ingin mencari tahu seberapa jauh dia bisa melaju karena dia ingin mengeluarkan kemampuan maksimalnya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | DAZN.com, Crash.net |
Komentar