BOLASPORT.COM - Kebiasaan Marc Marquez untuk sering terjatuh masih bertahan musim ini. Namun, itu justru menjadi pertanda bagus.
Marc Marquez berusaha bangkit lagi setelah krisis yang dialami bersama Honda.
Keputusan untuk turun kasta menjadi pembalap tim satelit dan dengan motor lama tetapi Ducati telah membuahkan hasil.
Target-target Marquez pun telah tercapai dengan bersaing di depan secara konsisten, mendapat promosi ke tim pabrikan, dan akhirnya menang balapan lagi.
Kompetitifnya motor Ducati memudahkan Marquez untuk menemukan performa yang menggigit seperti dahulu kala.
Akan tetapi, kiprahnya bukan berarti mulus-mulus saja.
Marquez menjadi pembalap yang paling sering terjatuh di MotoGP musim ini, setidaknya hingga paruh musim dengan total 15 insiden.
Jumlahnya telah bertambah, apalagi setelah dua insiden dalam satu sesi kualifikasi GP Indonesia yang membuatnya kebagian posisi start ke-12, paling buruk di Q2.
Catatan kecelakaan Marquez itu mendapatkan sorotan dari legenda MotoGP asal Spanyol, Alex Criville, dalam analisisnya di DAZN.
"Marc senang untuk meraih pole position, untuk memimpin, untuk berada di baris start terdepan dan dia selalu mencari batas-batasnya," kata Criville.
"Jadi dalam latihan, dia banyak mengalami kecelakaan."
"Dia memiliki salah satu motor terbaik tetapi masih berada dalam ranking sebagai pembalap yang paling banyak terjatuh," imbuh juara dunia kelas premier yang pertama dari Negeri Matador.
Sebagaimana yang dikatakan Criville, kecelakaan Marquez lebih banyak terjadi di luar sesi balapan yang mana paling menentukan.
Jika menghitung insiden dari sprint dan balapan grand prix, Marquez hanya terjatuh 4 kali karena kesalahan sendiri.
Empat kecelakaan dalam lomba itu sama seperti Jorge Martin (Prima Pramac) yang memuncaki klasemen dan lebih sedikit dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di peringkat kedua.
Mantan kepala kru Marquez di Honda, Santi Hernandez, ikut buka suara.
Menurut Hernandez, terjatuh berulang kali menjadi cara Marquez untuk mencari batas terjauh dari kemampuannya dan sang kuda besi.
"Itu adalah bagian dari proses pembelajaran Marc," ucap Hernandez yang harus berpisah dengan Marquez karena kepindahan sang pembalap ke Gresini.
"Dia mencari batasnya, dia ingin mencari tahu seberapa jauh dia bisa melaju karena dia ingin mengeluarkan kemampuan maksimalnya."
"Saya masih melihat seorang Marc yang kompetitif, seorang Marc yang lapar."
"Hari ketika dia mengubah DNA-nya, kita tidak akan melihat Marc yang sama, dia cuma pembalap biasa. Namun, dia masih memiliki DNA itu."
Kemampuan Marquez untuk mencari limit ini yang disebut menjadi pembeda antara dirinya dan pembalap motor Ducati lama lainnya.
Ketika Marquez rutin finis tiga besar dan bahkan menang dua kali, pembalap Desmosedici GP23 lain tak ada yang mampu melakukannya lebih dari satu kali.
"Ducati GP23 adalah motor yang bisa kita ajak bersaing, tetapi kita harus mengendarainya hingga batasnya," kata rider Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio, dinukil dari Crash.net.
"Marc selalu bisa melakukannya, dia mengambil risiko."
"Ketika merasa percaya diri, saya bisa melakukannya, tetapi Marc bisa melaju hingga mencapai batas hampir di semua situasi."
Marquez punya cara untuk meminimalisir jumlah kecelakaan yaitu dengan menggagalkannya sendiri.
Marquez telah terkenal karena bisa mengangkat kembali motor dan tubuhnya dengan siku dan lutut ketika hampir terjatuh.
Saking krusialnya, bagian siku dari baju balap yang dikenakan Marquez dilengkapi pelindung siku yang lebih besar.
Setelah lama hilang karena cedera tulang lengan kanan yang parah, Marquez menemukan kembali senjatanya itu dengan penyelamatan gemilang saat latihan bebas GP Indonesia.
Itu menjadi penyelamatan esktrem pertamanya di atas motor Ducati. Bukan kabar baik tentunya bagi para rival.
"Dia adalah inisiator dari penyelamatan seperti itu, mulai untuk bertumpu dengan sikunya," kata Criville dalam analisisnya.
"Kecelakaan yang dialaminya terlihat tidak bisa dicegah dan dia mencegahnya. Bagaimana bisa? Apakah Marc dari planet lain atau apa?"
"Dia memiliki agilitas dengan ujung depan motor, sebuah bakat bawaan untuk merasakan dan mengangkat motornya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | DAZN.com, Crash.net |
Komentar