"Tangan saya mati rasa, dan saya baru saja mulai merasakannya kembali."
"Sedangkan tangan saya yang satunya masih parah. Jadi besok (balapan utama) pasti akan sulit, tapi saya akan mencoba karena itu tugas kami."
"Sepertinya tidak ada yang patah, tetapi saya masih akan menjalani pemeriksaan gambaran ultrasonik untuk memeriksa sarafnya," tandas pemenang GP Americas 2024 itu.
Selain kesakitan secara fisik, batin Vinales juga masih kesal sekaligus syok. Insiden itu membuatnya merasa terancam karena Bezzecchi sudah dirasakan terlalu dekat.
Padahal, menurutnya, seharusnya Bezzecchi paham bahwa slipstream di belakang motor itu bisa berbahaya jika terlalu dekat. Membuat ban panas dan motor bisa tersedot arus slipstream hingga hilang kendali.
"Di sini, mereka (steward) harus membuat peraturan yang jelas dan tegas, atau semua pembalap akan saling tabrak," tegas Vinales.
"Saya bingung sebenarnya ke mana dia (Bezzecchi) mau melaju?"
"Entahlah, mungkin dia mengira sirkuitnya lurus terus? Kalau dia pikir dia lebih cepat dari saya, maka seharusnya dia bersabar dan mencoba menyalip saya di tikungan berikutnya."
"Saya tidak mengerti (dengan kalkulasinya), tapi hei itulah balapan," sarkas Vinales.
Pemandangan mirip seperti ini sebenarnya juga sempat terlihat ketika Bezzecchi nyaris jatuh dan menabrak Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di GP Indonesia. Namun di sana, mereka beruntung karena Bezzecchi masih mampu mengendalikan motor dan hanya melebar.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | GPOne.com, Paddock-GP.com |
Komentar