BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, kecewa dengan hasil sprintnya sendiri di MotoGP Australia 2024, apalagi setelah melihat kecepatan luar biasa rival terdekatnya, Jorge Martin.
Ambisi mendekatkan jarak pada Martin dalam klasemen MotoGP 2024, sekarang malah makin agak sulit bagi Bagnaia.
Martin berhasil memenangi sesi sprint di Sirkuit Phillip Island hari ini, Sabtu (19/10/2024) dan membuatnya makin nyaman bertengger di puncak klasemen.
Sementara Pecco Bagnaia, hari ini lebih menderita.
Walau sempat punya start bagus dan bahkan hampir mengejar Martin di belakangnya, Juara Dunia tiga kali itu tetap kalah cepat dan gagal podium.
Seberapa pun kerasnya Bagnaia menyusul Martin, setiap kali itu pula dia malah menderita.
Semuanya karena kemampuan adaptasinya di Phillip Island yang tidak lebih bagus dari Martin.
"Setelah kualifikasi hari Jumat kemarin, saya berharap bisa memperbaiki yang masih kurang. Tetapi pada akhirnya, hari ini kami justru mengalami kemunduran," ujar Bagnaia dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Saya yakin, faktor utama masalah hari ini adalah karena angin. Anginnya sangat kencang, tidak seperti kemarin," lanjut murid Valentino Rossi itu.
"Laju anginnya membuat saya kesulitan mengontrol ban depan. Jadi mudah goyah dan banyak risiko."
"Feeling di atas motor makin memburuk dan banyak waktu yang terbuang. Sudah mencoba mengoptimalkan selama balapan, tapi tetap tidak berhasil," tandasnya.
Bagnaia finis di posisi keempat pada sprint hari ini.
Hasil yang sebenarnya tidak terlalu buruk.
Namun rider asal Turin, Italia itu tetap saja merasa tak puas karena melihat kecepatannya sampai tertinggal lebih dari 6 detik dari Martin selaku pemenang.
Bagnaia sudah berusaha mengikuti kecepatan Martin, tetapi sulit.
"Ketika saya berada di belakang Jorge, tentu saja saya berusaha memperkecil jarak," ujar Bagnaia.
"Saya kemudian mengambil beberapa putaran dengan risiko yang sangat tinggi dan ketika saya menyadari bahwa itu juga tidak berhasil, saya harus menerimanya."
"Tapi tidak diragukan lagi, saya tidak senang dengan hasil sprint ini," ungkap dia.
Bagnaia menyoroti performa Martin yang dilihatnya seperti begitu mudah mengendalikan motor Ducati Desmosedici GP24 di sirkuit Phillip Island.
Kecepatan Martinator yang juga membukukan pole position di kualifikasi, makin membuat Bagnaia merasa inferior.
Dia juga tak segan menganggap Martin seolah sedang bermain-main di seri GP Austtalia ini, karena kecepatannya yang abnormal dibanding rider lain.
Hal itu dia rasakan setelah mengecek data Martin sebagai pembalap yang masih sama-sama bernaung di bawah skuad Ducati.
"Kami tidak bisa mendapatkan hasil yang lebih baik hari ini. Kami sudah melihat semua datanya, dan Jorge baru saja bermain dengan kami hari ini (saking jomplangnya, red)."
"Kecepatannya sangat kuat. Hal yang sama berlaku untuk Marc (finis runner-up).
"Dan yang paling penting, Jorge terlihat menunjukkan performa yang sangat konsisten. Dia mampu mengendalikannya dengan sempurna dan tanpa degradasi ban hingga akhir."
"Sedangkan saya, saya kehilangan cengkeraman yang nyata setelah lap ke-6," ucap Bagnaia.
Kesempatan terakhir Bagnaia untuk memangkas poin lebih besar atas Martin pada seri GP akhir pekan ini tersisa pada balapan utama besok Minggu (20/10/2024).
Bagnaia sekarang hanya berharap bisa menentukan jenis ban yang tepat, yang terkadang masih jadi salah satu kelemahannya. Serta berharap angin tidak lagi terlalu kencang.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar