“Dari kejadian itu, Pak Ketum (Erick Thohir) melihat bahwa ini terlalu banyak masuk. Berbahaya,” ucapnya.
Melihat situasi itu, PSSI menyoroti masalah keamanan, sehingga dibuatlah sistem baru agar keamanan pun lebih terjamin.
“Jadi kata kunci pertama yang kami lihat adalah masalah keamanan. Kami melihat keamanan di stadion itu jadi meragukan ke depannya, sementara antusiasme suporter untuk menonton di sugbk sangat tinggi,” kata Arya.
“Kemudian juga kita lihat ada beberapa kejadian di mana ada suporter atau penonton yang masuk yang masuk merokok dan sebagainya, bahkan mengganggu penonton lainnya.”
“Bahkan kita lihat juga banyak suporter atau penonton yang duduknya di luar dari kursi yang ada. Bahkan ada orang yang seharusnya duduk di tempat yang ada, dia tidak dapat tempat duduk.
“Nah, hal-hal inilah yang membuat kami perlu melakukan perubahan total dan mendasar terhadap metode kita untuk memasukkan suporter atau membuat keamanan di dalam stadion. Maka langkah pertama yang kami lakukan adalah mengganti keamanan.”
Baca Juga: Update Ranking FIFA Wakil ASEAN - Timnas Indonesia, Malaysia, Vietnam Anjlok, Thailand Perkasa
Untuk pendaftaran Garuda ID sendiri, suporter akan melakukan verifikasi KTP, Identitas, dan wajah alias foto selfie.
Pendaftaran memberi Garuda ID juga wajib mencantumkan KTP dan foto wajah yang jelas, sehingga nantinya ini harus sama dengan pembeli tiketnya.
Pasalnya, nama akun Garuda ID ini juga harus digunakan untuk pembelian tiket.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar