BOLASPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengungkapkan alasan kenapa suporter wajib memiliki Garuda ID untuk membeli tiket Timnas Indonesia.
Ini dilakukan demi memperbaiki sistem keamanan stadion.
PSSI belum lama ini kembali mendapat sorotan dari suporter Timnas Indonesia.
Ini karena PSSI membuat keputusan dengan melakukan aturan baru soal pembelian tiket pertandingan Timnas Indonesia.
Federasi membuat sisten baru bernama Garuda ID dan setiap suporter yang ingin menonton pertandingan Timnas Indonesia harus punya Garuda ID.
Baca Juga: PSSI Pastikan Kevin Diks Tak Bisa Bela Timnas Indonesia Lawan Jepang, Ini Alasannya
Sistem baru ini dibuat PSSI karena semakin banyaknya suporter yang ingin menonton pertandingan skuad Garuda.
Setelah Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memang penonton membludak.
Untuk itu, agar keamanan stadion terjaga, PSSI mulai membuat sistem baru untuk pembelian tiket ini dan bakal diberlakukan pada November mendatang.
Hal ini karena Timnas Indonesia akan menjamu Jepang dalam laga kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada 15 November mendatang.
Kemudian laga keenam menghadapi Arab Saudi di stadion yang sama pada 19 November 2024.
Arya Sinulingga mengatakan bahwa selama ini sistemnya pakai barcode untuk masuk tanpa ada kontrol apapun.
Ini dilakukan setelah PSSI melakukan evaluasi terhadap laga kandang melawan Australia pada September lalu.
Menurutnya, jumlah suporter yang hadir saat laga melawan Australia pada 10 September lalu melebihi kapasitas yang ada.
Baca Juga: Media Belanda Soroti Cerdiknya Mees Hilgers Sejak Gabung Timnas Indonesia
Ada juga kejadian ketiga suporter yang mau menonton dia membawa tiketnya dan pernah digunakan.
Agar kejadian seperti ini tak terulang kembali, PSSI mewajibkan suporter untuk memiliki Garuda ID.
Setiap orang yang masuk ke stadion akan melakukan face recognition, sehingga wajib memiliki Garuda ID.
Ini akan digunakan buat semua pihak bahkan termasuk tamu undangan, staf, hingga media juga diwajibkan memiliki Garuda ID.
“Kami melihat banyak sekali penonton atau suporter masuk di luar kapasitas yang ada. Kemudian penontin yang tiketnya sudah pernah dipakai,” ujar Arya Sinulingga kepada awak media termasuk BolaSport.com di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2024).
“Dari kejadian itu, Pak Ketum (Erick Thohir) melihat bahwa ini terlalu banyak masuk. Berbahaya,” ucapnya.
Melihat situasi itu, PSSI menyoroti masalah keamanan, sehingga dibuatlah sistem baru agar keamanan pun lebih terjamin.
“Jadi kata kunci pertama yang kami lihat adalah masalah keamanan. Kami melihat keamanan di stadion itu jadi meragukan ke depannya, sementara antusiasme suporter untuk menonton di sugbk sangat tinggi,” kata Arya.
“Kemudian juga kita lihat ada beberapa kejadian di mana ada suporter atau penonton yang masuk yang masuk merokok dan sebagainya, bahkan mengganggu penonton lainnya.”
“Bahkan kita lihat juga banyak suporter atau penonton yang duduknya di luar dari kursi yang ada. Bahkan ada orang yang seharusnya duduk di tempat yang ada, dia tidak dapat tempat duduk.
“Nah, hal-hal inilah yang membuat kami perlu melakukan perubahan total dan mendasar terhadap metode kita untuk memasukkan suporter atau membuat keamanan di dalam stadion. Maka langkah pertama yang kami lakukan adalah mengganti keamanan.”
Baca Juga: Update Ranking FIFA Wakil ASEAN - Timnas Indonesia, Malaysia, Vietnam Anjlok, Thailand Perkasa
Untuk pendaftaran Garuda ID sendiri, suporter akan melakukan verifikasi KTP, Identitas, dan wajah alias foto selfie.
Pendaftaran memberi Garuda ID juga wajib mencantumkan KTP dan foto wajah yang jelas, sehingga nantinya ini harus sama dengan pembeli tiketnya.
Pasalnya, nama akun Garuda ID ini juga harus digunakan untuk pembelian tiket.
Walaupun untuk setiap akun maksimal bisa membeli empat tiket.
“Nantinya pada saat kita masuk ke stadion, Garuda ID ini yang akan dipakai untuk membeli tiket,” jelas Arya.
Baca Juga: Respons PSSI Usai Ranking FIFA Timnas Indonesia Turun, Singgung Jepang
“Jadi nanti dia beli tiket harus pakai Garuda ID. Kalau tidak, gak akan bisa beli tiket.”
“Maaf kata, istilahnya hanya member doang yang bisa beli tiket, tapi dimudahkan kok untuk bisa mendapatkan member.”
Dengan adanya sistem ini, penonton yang masuk pun akan terdeteksi dengan jelas.
Untuk itu, apabila melakukan tindakan pelanggaran, PSSI bisa menjatuhkan sanksi kepada pelanggar tersebut karena pasti bisa ditemukan dengan mudah karena sudah terdata saat masuk stadion.
“Saat masuk stadion ada tiga tahapan. Masuk ada face recognition, body check, dan scan tiket,” tutur Arya.
“Ke depan diharapkan face recognition bisa disatukan dengan tiket. Tapi ada proses yang harus kita lalui,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar