Iannone mengakhiri sesi dengan waktu lap terbaik 2 menit 0,651 detik. Itu lebih baik daripada Marquez dengan 2 menit 0,769 detik.
Memang, kecepatan pembalap tidak bisa diukur dari kecepatan waktu saja.
Iannone mencapai waktu terbaiknya dengan ban lebih segar dan lebih lunak daripada Marquez yang fokus dengan simulasi lomba.
Sementara Marquez tidak mengganti pasangan ban medium-hard dari awal hingga akhir, Iannone memasang ban baru soft-medium pada run terakhirnya.
Lantas, bagaimana performa Iannone dengan ban seperti Marquez? Jawabannya adalah 2 menit 4,087 detik yang artinya lebih pelan 3,3 detik dari Marquez.
Lesatan Iannone akan lebih diapresiasi jika dibandingkan dengan pembalap VR46 lainnya, Marco Bezzecchi, yang juga memasang ban soft-medium di akhir karena cuma terpaut 0,803 detik.
Penampilan Iannone pun tetap dipuji mengingat MotoGP sudah berubah banyak sejak penampilan terakhirnya pada balapan MotoGP Valencia musim 2019.
Jurnalis kenamaan di MotoGP, Mat Oxley, dalam kicauannya membeberkan seorang pembalap top baru-baru ini memberi tahunya Iannone paling berbakat di antara rival-rivalnya di WorldSBK.
Quite a statement from Bagnaia. And amazing from Iannone - a top rider told me yesterday he’s more talented than anyone in WSBK pic.twitter.com/UkkO5FvKlV
— Mat Oxley (@matoxley) November 1, 2024
Kemampuan Iannone dapat diukur dengan pencapaian-pencapaian pentingnya.
Pada 2016 Iannone menjadi pembalap pertama yang menang dengan motor Ducati di MotoGP sejak Casey Stoner pada 2010.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar