Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan membungkam Ulsan HD adalah trio bertahan JDT, Eddy Israfilov, Park Jun-heong, dan Shane Lowry, yang berperan penting dalam menetralisasi serangan.
"Kami bermain agresif dan menyesuaikan taktik seperlunya, terutama mengingat kompetisi Liga Champions Asia Elite adalah tingkat tinggi di mana kami tidak boleh berpuas diri."
"Pilihan menyerang kami semuanya berkualitas tinggi, dan atmosfer di ruang ganti sangat fantastis, yang sangat menyenangkan saya," tambah pelatih berusai 56 tahun itu.
Bagi JDT, sukses atas Ulsan tersebut merupakan kemenangan kedua di Liga Champions Asia Elite 2024-2025 ini.
Klub terkaya di Malaysia itu naik ke posisi keempat klasemen wilayah timur dengan 7 poin dari empat pertandingan.
Sedangkan Ulsan HD terhimpit di dasar klasemen atau posisi ke-12 dengan 0 poin karena selalu kalah dalam empat laga.
JDT merupakan satu-satunya klub Malaysia yang berkompetisi di ajang tertinggi antarklub Asia itu.
Indonesia tak memiliki klub di sana dan harus puas bermain di level lebih rendah, yakni Liga Champions Asia 2.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar