Alih-alih mengejar, Chico tertekan sendiri.
Salah satu celah yang dieksploitasi Watanabe adalah area kanan belakang dari Chico dengan lob-lob ke sana untuk memancing pengembalian yang lemah atau bahkan angka.
Watanane terus menambah angka. Chico pun hanya mendapat dua poin lagi hingga berakhirnya gim pertama dengan skor 12-21.
Chico merespons pada gim kedua. Kali ini dia dapat membongkar permainan Watanabe hingga smes-smes mematikan keluar.
Tak cuma sekali Watanabe harus terbang untuk menjangkau pengembalian Chico tetapi sia-sia. Kedudukan pun dibalikkan Chico di paruh gim dari 8-10 menjadi 11-10 lalu 13-11.
Sempat disamakan di 16-16, Chico menjaga momentumnya. Memenangi area depan menjadi kunci. Tiga poin beruntun didapatkannya untuk menjauh lagi dengan 19-16.
Game point didapatkan Chico di skor 20-17. Sebuah bola silang yang mendarat di dekat garis samping dari Chico membuat laga berlanjut ke rubber game.
Chico melanjutkan performa kuat menuju gim penentuan. Kesempatan untuk menuntaskan kebangkitannya terbuka setelah keunggulan skor terbuka di 8-4.
Paruh gim ketiga pun dicapai Chico dengan keunggulan nyaman 11-7. Namun, entah bagaimana Watanabe dibiarkan menekan.
Setelah skor 12-10, Chico kehilangan lima poin berturut-turut yang membuatnya tertinggal tiga angka di 12-15.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar