Satu hal lain yang menjadi perhatian terhadap keputusan Ducati adalah potensi tensi tinggi di dalam garasi antara Bagnaia dan Marquez.
Sama-sama terbiasa menang dan juara, Bagnaia dan Marquez jelas tidak akan mau kalah dalam persaingan di lintasan atau pengaruh dalam pengembangan motor.
Menurut Dall'Igna, kesuksesan Ducati timbul karena pihaknya tidak menjadikan satu pembalap ataupun dirinya sendiri sebagai motor dalam pengembangan.
"Saya tidak membeda-bedakan, pendekatan saya terhadap para pembalap selalu sama sepanjang karier saya dan saya tidak melihat alasan untuk mengubahnya," ucapnya.
"Mereka adalah pembalap cerdas, jadi untuk hal-hal yang penting bagi semua orang, mereka pasti akan bekerja sama."
"Dinding? Dinding itu tidak akan pernah ada, setidaknya selama saya di Ducati," ucapnya merujuk dinding pemisah seperti zaman Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di Yahama.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar