"Jorge telah belajar tahun ini bahwa terkadang lebih baik untuk tetap tenang dan finis di urutan kedua."
"Dia melakukan pekerjaan yang fantastis dan layak mendapatkan gelar juara. Saya tidak bisa melakukan lebih baik lagi," ujar Bagnaia.
Bagnaia kemudian merenung apa artinya meraih kemenangan terbanyak kalau harus gagal juara pada akhir musim.Baca Juga: Hasil MotoGP Barcelona 2024 - Jorge Martin Juara Sejak Lap Pertama, Bagnaia Menang 11 Kali tapi Tragis
Dia mengakui bahwa finis di luar zona podium akan jauh lebih berharga daripada terjatuh.
"Jika Anda menggabungkan semua pembalap lain, mereka tidak memiliki kemenangan sebanyak saya, jadi kami bisa sangat senang dan puas dengan itu," kata Bagnaia.
"Tetapi kami harus meningkatkan diri untuk tahun depan dan menghadapi beberapa situasi dengan cara yang berbeda."
"Tiga kali saya disingkirkan oleh pembalap lain, sekali saya mengalami masalah dengan motor dan empat kali saya terjatuh karena hal-hal kecil."
"Terkadang lebih baik berpikir lebih banyak dan finis di urutan keempat atau kelima daripada terjatuh, saya akan mempelajarinya," tutur Bagnaia.
Bagnaia kemudian menjelaskan dua faktor yang dibutuhkan untuk menjadi juara dunia yakni konsistensi dan kekuatan.
Konsistensi adalah satu yang tidak dimiliki Bagnaia pada musim ini.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport.com, Speedweek.com |
Komentar