BOLASPORT.COM - Francesco Bagnaia tidak berkecil hati dan bisa bangkit seperti Marc Marquez usai merampungkan persaingan panjang MotoGP 2024.
Sikap legawa sudah ditunjukkan Francesco Bagnaia yang gagal mempersembahkan prestasi tertinggi kepada tim pabrikan Ducati pada musim ini.
Rider berusia 27 tahun tersebut harus mengakui Jorge Martin dari Pramac Racing sebagai yang terbaik musim ini usai gelaran MotoGP Barcelona 2024.
Meski menang pada seri terakhir itu, Bagnaia yang menorehkan total 498 poin tidak mampu mengejar Martin yang unggul 10 poin di klasemen akhir.
Dengan kenyataan ini, murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut gagal mewujudkan asanya untuk merajai kelas utama tiga musim beruntun.
Dilihat dari statistik kemenangan balapan utama, Bagnaia sejatinya memiliki catatan yang lebih baik dibandingkan Martinator.
Pembalap asal Italia itu menorehkan total 16 podium dengan 11 kemenangan berbanding rekor 16 podium dengan tiga kemenangan milik si rival terkuat.
Bagnaia sendiri tidak begitu terkesan dengan statistik yang telah dia torehkan pada musim ini di mana hal itu tidak penting baginya.
Terlepas dari pendapat itu, dia menilai apa yang sudah dia bukukan pada musim ini patut diapresiasi meski harus kehilangan gelar juara dunia.
Baca Juga: Termasuk Jorge Martin, 9 Pembalap Akan Ganti Tim pada MotoGP 2025
Rider yang musim depan akan berduet dengan Marc Marquez itu merasa masih bisa berkembang lagi dan tampil baik di kelas utama.
"Saya tidak berada di titik dalam karier saya di mana saya tidak ingin melihat angka-angka tertentu, itu tidak penting," kata Bagnaia.
"Saya senang bisa mencapainya, tetapi saya pikir saya masih memiliki sekitar sepuluh tahun ke depan untuk terus berkembang," imbuhnya.
Fokus Bagnaia kini adalah musim depan di mana dia ingin dan berupaya keras bisa menambah gelar juara dunianya lagi.
Apa yang telah terjadi pada musim ini bukanlah sebuah kekalahan yang patut disesali oleh Bagnaia karena kesempatan masih terbuka lebar.
"Namun, yang terpenting adalah menambah jumlah gelar juara dunia dan saya akan mencoba melakukannya," ucap Bagnaia.
"Saya tidak menganggap ini sebagai kekalahan yang nyata," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Bagnaia sepenuhnya menyadari kegagalannya musim ini tidak lepas dari kesalahan-kesalahan sendiri yang dia buat terutama pada sesi sprint.
Pada agenda balapan mini MotoGP tersebut, Bagnaia acap kali membuang poin di mana angka-angka itu bisa menjadi pembeda seperti apa yang didapat Martin.
Tak ingin berkecil hati, Bagnaia juga teringat dan berharap bisa mengikuti jejak yang sempat ditorehan Marc Marquez beberapa tahun lalu.
Sama seperti dirinya, rider berjuluk Baby Alien itu juga sempat kehilangan gelar juara dunia usai menjadi raja dalam dua musim beruntun.
Kegagalan itu terjadi pada 2015, setelah itu Marquez bangkit kembali bersama Repsol Honda dan mendominasi jalannya kompetisi untuk menjadi juara dunia empat musim beruntun.
"Karena saya adalah seseorang yang belajar dari kesalahan saya dan saya tahu bahwa saya kalah dalam kejuaraan ini karena kesalahan saya," ucap Bagnaia.
"Marquez juga telah memenangkan dua gelar di MotoGP, ia kalah pada tahun 2015 dan memenangkan empat gelar lainnya secara beruntun," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar