BOLASPORT.COM - Jack Miller membawa banyak pengalaman berharga dari pabrikan lain termasuk Ducati untuk membantu Yamaha bangun dari keterpurukan di MotoGP.
Mulai MotoGP 2025, Miller akan jadi bagian dari keluarga Yamaha.
Dia menjadi rider tim satelit Pramac Yamaha bersama Miguel Oliveira.
Pengalaman Miller yang sudah debut di kelas utama sejak 2015 diharapkan menjadi salah satu jalan pembuka solusi pabrikan Iwata menemukan kembali martabatnya.
Sebagai raksasa MotoGP, Yamaha memang sekarang tidak baik-baik saja. Terutama dalam tiga tahun terakhir.
Satu hal yang paling terlihat adalah gap atau kejomplangan dengan pabrikan rival yaitu Ducati, menjadi penyebab utama mereka semakin terlihat 'lemah'.
Kehadiran Miller di tim satelit yang akhirnya lahir kembali bagi tim Yamaha membuat tim kini semakin lebih hidup dan memiliki banyak opsi untuk menguji perangkat baru.
Lebih banyak pembalap, lebih banyak data yang didapatkan.
Apalagi, Yamaha akan jor-joran memberikan motor pabrikan YZR-M1 2025 bagi skuad satelit mereka.
Miller yang pernah menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati dapat menggunakan pengalamannya sebagai acuan.
Meski pengalaman itu gagal ia terapkan dengan baik saat pindah ke KTM kemarin, tetapi Miller sangat sadar bahwa dia tidak boleh mengulanginya.
Kariernya yang diselamatkan Yamaha, harus dibayar kembali dengan pengabdian dan jasanya yang mesti berguna untuk tim berlogo garpu tala yang sedang 'sakit'.
"Ya, tentu saja, saya kecewa (gagal bawa pengalaman Ducati saat pindah KTM)," kata Miller dikutup BolaSport dari Speedweek.
"Saya kecewa untuk semua orang."
"Itu tidak berjalan sesuai harapan. Saya datang dari Ducati dengan 25 podium," ucapnya menyesal.
"Saya tidak mencapai hasil yang saya harapkan. Saya mencoba lagi dan lagi, dari putaran pertama di Valencia hingga sekarang di sini di Barcelona," paparnya.
Miller pun mengulas kembali kesuksesannya saat masih sempat mencicipi persaingan sengit di musim debutnya bersama KTM pada 2023 lalu.
Memori indah itu kini ingin diulang kembali walau secara di atas kertas, itu adalah misi sulit karena keadaan Yamaha yang sedang terpuruk. Tapi, Miller belum hilang semangat.
"Saya merasakan perasaan terbaik di musim 2023, ketika saya juga memimpin balapan di final di Valencia, itu adalah perasaan yang luar biasa," kata pembalap asal Australia itu.
"Saya juga merasakannya di Sachsenring, podium. Ditambah podium balapan dan sprint di Jerez."
"Namun, saya kesulitan menyesuaikan diri dengan ban baru Michelin 2024. Tahun ini merupakan tahun yang penuh perjuangan. Tapi itu juga dengan sasis yang sama yang kami gunakan sejak Misano 2023," kenangnya.
"Saya memberikan segalanya di setiap sesi di Barcelona, di saat saya mengetahui bahwa saya tidak bisa memenangkan apa pun lagi," katanya pedih.
"Saya seorang pembalap dan saya ingin menjadi kompetitif. Sayangnya, saya belum memenuhi harapan saya dalam dua tahun terakhir, dan saya jelas kecewa dengan hal itu," ungkapnya.
Tes pertama di atas Yamaha M1 pada Tes MotoGP Barcelona 2024 kemarin masih belum mengindikasikan apapun bagi Miller dan Pramac Yamaha. Dia ada di urutan ke-22, dengan gap waktu 2,222 detik tertinggal dari pembalap tercepat, Alex Marquez (Gresini).
Ketika ditanya apakah Miller sempat bertanya pada Cal Crutchlow, mantan test rider Yamaha yang juga sahabat dekatnya. Dia memberikan jawaban dengan nada bercanda.
"Cal adalah orang yang jahat kalai membicarakan hal-hal seperti ini. Dia suka melebih-lebihkan," katanya tersenyum.
"Baik dalam arti positif atau negatif. Saya pun juga menghubungi Fabio (Quartararo), Alex Rins, dan lainnya (yang tahu Yamaha)," tukasnya.
Baca Juga: Marc Marquez Beri Pukulan untuk Juru Ramal MotoGP Saat Francesco Bagnaia Dianggap Terlalu Santai
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar