BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, membawa motivasi dan inspirasi tambahan sejak memiliki buah hati dalam setiap menghadapi pertandingan, termasuk menatap semifinal China Masters 2024.
Tiket babak empat besar China Masters 2024 telah berhasil didapatkan Jonatan setelah melalui laga thriller dua gim pada Jumat (22/11/2024).
Juara All England Open 2024 itu baru saja mengalahkan wakil tuan rumah, Lei Lan Xi dengan skor 21-17, 21-17, pada babak perempat final di Shenzhen Arena, Shenzhen, Guangdong, China.
Menghadapi Lei adalah salah satu ujian besar bagi Jonatan sepanjang laganya pada turnamen BWF World Tour Super 750 itu.
Pasalnya, Lei merupakan tunggal putra China yang kidal.
Melawan pemain kidal sering menyulitkan sejumlah pemain kinan seperti Jonatan.
Dia tak cuma memikirkan taktik seperti biasanya, tetapi juga harus mempertimbangkan ke mana arah bola yang diantisipasi harus diarahkan.
Menyesuaikan dengan sisi forehand dan backhand Lei yang berkebalikan dengan pemain kinan pada umumnya.
"Memang setiap lawan yang bermain dengan tangan kiri pastinya tidak mudah," aku Jonatan setelah laga perempat final dikutip BolaSport dari rilis pers PBSI.
"Saya mencoba membalikkan pikiran . Jadi yang biasa misalnya pengembalian ini ke kanan, sekarang harus ke kiri atau sebaliknya."
"Itu yang difokuskan ke strateginya," ucap Juara Asia 2024 itu.
Dalam meraih kemenangan hari ini, Jonatan sempat hampir oleng.
Dia tertikung 4-5 poin beruntun hingga berbalik tertinggal. Namun untungnya, dia berhasil mempertahankan fokusnya untuk tetap memegang kendali permainan.
"Perubahan pola sedikit-sedikit di beberapa poin memang dilakukan tadi," kata Jonatan.
"Bagaimana bertahan dulu, membiarkan dia menyerang atau langsung mengambil inisiatif serangan."
"Shuttlecock yang kencang juga membuat saya harus memegang permainan depannya dahulu," tambahnya.
Pada babak semifinal, Jonatan akan menghadapi unggulan pertama, nomor satu dunia sekaligus wakil tuan rumah lainnya, Shi Yu Qi.
Penampilan Shi Yu Qi sedang berapi-api setelah mampu mengalahkan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) yang notabene penghancur mimpinya di Olimpiade Paris 2024 lalu.
Dia menang dengan skor telak 21-18, 21-8.
Secara rekor pertemuan, Jonatan unggul 8-6 atau memegang kemenangan delapan kali atas 14 kali pertemuan yang telah terjadi.
Namun pertemuan terakhir mereka sudah terjadi cukup lama, pada Kejuaraan Asia 2024. Sementara Shi pasti akan unjuk gigi mati-matian di hadapan publik sendiri.
Belum lagi, keduanya bawa misi lain. Jonatan harus bisa menembus final jika ingin mengamankan tiket ke BWF World Tour Finals (11-15 Desember).
Sedangkan Shi yang sudah pasti lolos, sedang membantu kompatriotnya, Li Shi Feng, untuk menemaninya ke turnamen penutup musim.
Meski bakal berat, Jonatan punya bekal berharga yang sekarang membuat dia memiliki pandangan berbeda setiap kali bertanding.
Bukan soal taktik maupun fisik, tetapi kekuatan mental yang tidak lain berasal dari sosok buah hati kecilnya.
"Setelah punya anak memang ada pandangan baru yang saya miliki tentang menjalani sebuah pertandingan," kata Jonatan.
"Inspirasi dari dia membuat saya di lapangan bisa menjadi lebih tenang, lebih menikmati poin demi poin di sebuah laga."
"Terlepas apapun hasilnya, saya jadi bisa lebih bersyukur," ucap Jonatan.
Baca Juga: Hasil China Masters 2024 - Mimpi Buruk Olimpiade Disingkirkan, Shi Yu Qi Balas Dendam Manis
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar