Pemilik tim kelas Moto3 SIC58 Squadra Corse tersebut menganggap Ducati telah benar mendatangkan Marquez sebagai salah satu pembalap mereka.
Langkah itu tepat jika dibandingkan Ducati harus berjibaku menghadapi rider berusia 31 tahun itu sebagai lawan di lintasan.
Dalam kesempatan yang sama, Paolo Simoncelli tak sungkan mengakui bahwa dirinya juga mengagumi aksi pembalap Spanyol itu di lintasan.
Baginya, karakteristik dan keberanian Marquez dalam mengambil sebuah risiko mengingatkannya pada sosok Marco Simoncelli.
"Saya adalah penggemar Marc Marquez karena dia membalap seperti anak saya dan dia memiliki caranya sendiri untuk menjadi seperti anak saya," ucap Paolo.
"Lebih baik memiliki dia di pihdak Anda daripada harus melawannya," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Paolo juga menyoroti kegagalan Bagnaia dalam mempertahankan gelar juara dunianya menjadi tiga musim secara beruntun.
Kegagalan ini mengejutkan karena sejatinya murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut tampl ciamik bersama Ducati.
Sepanjang gelaran MotoGP 2024, Bagnaia menorehkan total 16 podium dengan 11 kemenangan dari sesi balapan utama.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar