"Saya ingin mereka memainkan permainan yang lebih baik dari ini," tegas Nova.
"Menghadapi pasangan China yang terkenal dengan kekuatan mentalnya, mereka harus lebih berani dan sabar."
"Mereka butuh sesuatu yang lebih jika ingin mengalahkan para pasangan China ini karena mereka sangat sulit dikalahkan,” tandasnya.
Jerih payah Nova semenjak mundur dari PBSI untuk menjalani pengalaman baru melatih di negeri orang sejauh ini terbayar.
Walau target Olimpiade Paris 2024 kemarin meleset, dalam waktu dua tahun, pelatih berusia 47 tahun itu telah membawa Malaysia punya dua pasangan ganda campuran yang mampu bersaing.
Apalagi, Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin juga tergolong pasangan baru. Mereka baru dipasangkan sejak satu tahun terakhir, tepatnya pada Korea Masters 2023.
Sebelumnya, Hoo sempat berganti tandem, salah satunya dengan Teoh Mei Xing tapi tidak ada hasil memuaskan.
Pun dengan Cheng Su Yin yang sempat berduet dengan pemain bernama Loo Bing Kun.
Kontras dengan ganda campuran Indonesia, sepeninggal Nova mundur dari pelatnas, nomor ini menjadi nomor yang mengalami krisis paling besar.
Performa dua pasangan terbaik pelatnas, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, kembali inkonsisten sehingga keluar dari peringkat 15 besar dunia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar