BOLASPORT.COM - Pelatih ganda campuran Malaysia, Nova Widianto, menaruh harapan besar setelah berhasil mengorbitkan pasangan potensial lain melalui terobosan yang dibuat Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin.
Evaluasi hasil kompetisi China Masters 2024 pada pekan lalu berbuah positif bagi nomor ganda campuran Malaysia.
Hasil positif khususnya datang dari kubu pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Setelah kemunculan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei yang telah menghuni peringkat 10 besar dunia, hadir bibit andalan baru dalam diri Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin.
Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin mempertegas kehadiran mereka sebagai ancaman baru dalam peta persaingan saat ini.
Buktinya, mereka telah menunjukkan level itu melalui pencapaian yang impresif dengan memijak final China Masters 2024.
Walau harus puas menjadi runner-up, tetap saja permainan Hoo/Cheng menghadirkan warna baru yang membuat pasangan top dunia kewalahan.
Pada final China Masters 2024 lalu, Hoo/Cheng bahkan mencuri gim pertama lebih dulu dalam duel alot kontra wakil tuan rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Mereka kalah terhormat dengan skor akhir yang sangat ketat 23-21, 25-23, 16-21.
Sebelum final, mereka pun sudah menumbangkan salah satu ganda campuran China kuat lainnya, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Jika ditelusuri lebih lanjut, performa Hoo/Cheng memang terus menanjak sepanjang paruh kedua tahun ini.
Permainan mereka kaya akan variasi serangan, terutama kelincahan Cheng Su Yin di depan net.
Nova Widianto sebagai pelatih ganda campuran BAM, sudah melihat tanda-tanda anak didiknya akan bersinar.
"Sebenarnya kita sudah melihat mereka mulai konsisten setelah Hong Kong Open, China Open," ungkap Nova dikutip Bolasport dari Berita Harian.
"Semakin sering mereka bermain, mereka akan semakin percaya diri."
Meski percaya diri, mantan partner Liliyana Natsir itu tidak mau Hoo/Cheng terlena.
Berkaca dari kiprah bersama Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, pelatih yang pernah meraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 itu tidak mau Hoo/Cheng mengalami pasang surut.
Salah satu aspek yang ingin diperkuat Nova pada mereka adalah mental.
Sehingga tak hanya bermodal teknis hebat, Juara Dunia dua kali itu ingin sisi psikologis mereka juga tahan banting demi jadi pasangan kelas dunia.
"Saya ingin mereka memainkan permainan yang lebih baik dari ini," tegas Nova.
"Menghadapi pasangan China yang terkenal dengan kekuatan mentalnya, mereka harus lebih berani dan sabar."
"Mereka butuh sesuatu yang lebih jika ingin mengalahkan para pasangan China ini karena mereka sangat sulit dikalahkan,” tandasnya.
Jerih payah Nova semenjak mundur dari PBSI untuk menjalani pengalaman baru melatih di negeri orang sejauh ini terbayar.
Walau target Olimpiade Paris 2024 kemarin meleset, dalam waktu dua tahun, pelatih berusia 47 tahun itu telah membawa Malaysia punya dua pasangan ganda campuran yang mampu bersaing.
Apalagi, Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin juga tergolong pasangan baru. Mereka baru dipasangkan sejak satu tahun terakhir, tepatnya pada Korea Masters 2023.
Sebelumnya, Hoo sempat berganti tandem, salah satunya dengan Teoh Mei Xing tapi tidak ada hasil memuaskan.
Pun dengan Cheng Su Yin yang sempat berduet dengan pemain bernama Loo Bing Kun.
Kontras dengan ganda campuran Indonesia, sepeninggal Nova mundur dari pelatnas, nomor ini menjadi nomor yang mengalami krisis paling besar.
Performa dua pasangan terbaik pelatnas, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, kembali inkonsisten sehingga keluar dari peringkat 15 besar dunia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar