BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, buka suara tentang kalimat Luca Marini yang memprediksi dirinya sebagai Juara Dunia MotoGP 2025.
Kepindahan Marc Marquez ke Ducati memang menghadirkan atensi besar.
Setelah diberi 'teaser' dengan performa kuat Marc Marquez di atas motor Ducati lama pada musim lalu, penggemar menanti hasil dari kombinasi si Alien dengan kuda besi paling digdaya saat ini.
Bergabung dengan tim pabrikan Ducati secara otomatis membuat Marquez dipersenjatai dengan motor terbaru pabrikan asal Borgo Panigale beserta deretan pembaruannya.
Marquez telah membuktikan bahwa kemampuannya sama sekali belum habis.
Musim lalu Marquez mampu bersinar dengan konsistensi bersaing di zona podium dan mencuri tiga kemenangan ketika pembalap motor Ducati lama lainnya terseok-seok.
Bahkan kemenangan terakhir di Australia diraih Marquez setelah mengalami start buruk akibat terpeleset plastik pelindung helm sendiri.
Wajar apabila Juara Dunia delapan kali tersebut dijagokan untuk kembali ke tahkta lagi. Salah satu kompetitor bahkan menaruh keyakinan.
Adalah Luca Marini, adik Valentino Rossi sekaligus suksesor Marquez di Repsol Honda, yang mengatakannya.
Baca Juga: Jorge Martin di Aprilia Bisa Guncang Duet Seram Marc Marquez-Pecco Bagnaia di Ducati
"Saya merasakan ketertarikan besar untuk melihat Marquez sebagai seorang pemenang lagi," kata Marini kepada La Gazzetta dello Sport.
"Jadi saya pikir hasilnya sudah dituliskan," imbuhnya.
Meski demikian, kalimat Marini itu tidak membuat Marquez tersentuh ataupun merasa jemawa dengan potensinya.
"Saya berharap hasilnya sudah dituliskan dan semudah itu untuk melakukannya," kata Marquez dalam acara di Madrid, Spanyol, dilansir dari Motorsport.com.
"Akan tetapi, jika kita ingin menjadi seorang juara, kita harus mendapatkannya di atas lintasan," imbuh rider asal Cervera.
Kalimat Marini memiliki maksud lainnya.
Marini merasa bahwa memiliki Marquez sebagai kandidat nyata juara dunia memberi kesempatan kepada rekannya di VR46 Riders Academy, Francesco Bagnaia, untuk menegaskan legasinya.
Bagnaia akan menjadi rekan setim Marquez di Ducati.
Ada aroma gengsi yang tercium semenjak Bagnaia meraih kesuksesan lebih dahulu di Ducati dengan raihan gelar juara pada musim 2022 dan 2023.
"Bagnaia akan memiliki kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk menempatkan dirinya ke jajaran empat pembalap terbaik sepanjang sejarah," sambung Marini.
"Jika dia berhasil mengalahkan Marc, semua orang akhirnya akan mengakui dia sebagai juara, karena, meski memenangi dua gelar juara, dia belum mendapatkan kredit yang cukup."
Kendati gagal mencetak hattrick gelar, Bagnaia menunjukkan bahwa dirinya pantas dianggap sebagai yang terkuat di MotoGP.
Mengesampingkan deretan blunder yang menjadi batu sandungan, Nuvola Rossa mendominasi dengan 11 kemenangan di balapan hari Minggu dan 7 kali di balapan sprint dari 20 seri.
Adapun bagi Marquez, kemenangan bukan lagi menjadi sesuatu yang normal.
"Saya akan mendapatkan dua kesempatan untuk memenangi gelarnya, tetapi dalam beberapa tahun terakhir saya belajar bahwa menang itu bukan sesuatu yang normal," kata Marquez.
"Hal yang normal adalah finis di posisi kedua, ketiga, atau keempat."
"Untuk menatap musim 2025, satu-satunya cara adalah dengan menjadi cepat di lintasan untuk mencapai target-targetnya."
"Kita berada di MotoGP di mana rekan setim saya menang 11 kali. Semuanya sulit. Tendensinya mengatakan saya sudah menang banyak, tetapi kita ada di masa sekarang."
Marquez sendiri telah menunjukkan bahwa dirinya tidak jauh dari Bagnaia.
Setidaknya dalam tes pasca-musim di Catalunya, Marquez hanya terpaut 0,056 detik dari Bagnaia dalam catatan waktu lap tercepat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com, Gazzetta.it |
Komentar