BOLASPORT.COM - Persaingan sehat antara dua pemain tunggal teratas Denmark, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen, di panggung internasional telah menginspirasi pemain muda Malaysia, Eogene Ewe.
Eogene yang berusia 19 tahun berharap suatu hari nanti ia juga dapat menyamai pemain-pemain top negaranya.
Ia adalah salah satu dari empat pemain Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dalam skuad elit bersama dengan Leong Jun Hao, Justin Hoh, dan Ng Tze Yong, tetapi ada kesenjangan besar dalam standarnya dengan mereka semua.
Ada juga pemain peringkat ke-8 dunia dan profesional Lee Zii Jia, yang jauh di depan yang lain dan memimpin kelompok sebagai pemain top negaranya.
Eogene tahu di mana ia berdiri, tetapi ia bertekad untuk mengejar ketinggalan.
"Pada China Masters baru-baru ini, kami melihat dua pemain Denmark yang kuat, Viktor dan Anders," kata Eogene dilansir dari The Star.
"Akan sulit bagi saya untuk mempersempit jarak tahun depan dan menghadirkan persaingan sehat seperti yang dilakukan orang Denmark."
"Tetapi, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya di masa mendatang," kata Eogene, yang mengakui bahwa ia butuh waktu untuk berkembang.
Baca Juga: Hendrawan Sudah Ada di Indonesia tapi Dirumorkan Diminati Singapura untuk Latih Loh Kean Yew Dkk
Dalam China Masters 2024 yang selesai digelar pada 24 November, Antonsen meraih gelar tunggal putra sementara, juara Olimpiade dua kali Axelsen kalah pada semifinal.
Dua tunggal putra tersebut juga telah menjadi andalan Denmark pada banyak turnamen lainnya.
Eogene berharap kehadiran Kenneth Jonassen sebagai pelatih kepala tunggal yang baru akan membantunya dan orang lain di departemennya untuk mempercepat kemajuan mereka.
"Kami bertemu dengannya (Jonassen) kemarin (Senin) sebentar, tetapi kami tidak sempat berbicara banyak. Saya mengenalnya dengan sangat baik (dengan kredensialnya)," ucap Eogene.
Jonassen telah bekerja sama dengan Axelsen, Antonsen, dan Rasmus Gemke serta sejumlah pemain lainnya, dan telah mengubah impian mereka menjadi kenyataan dengan menjadikan mereka juara.
"Semoga kehadirannya dapat membantu saya untuk berkembang sebagai pemain juga."
Eogene mengakhiri tahun ini sebagai pemain peringkat ke-103 dunia tanpa gelar apa pun.
Karena peringkatnya yang rendah, ia masih berusaha untuk memantapkan dirinya di turnamen tingkat bawah.
"Salah satu bidang yang sedang saya garap adalah meningkatkan strategi permainan saya di lapangan. Keunggulan saya adalah kekuatan saya dalam mengeksekusi pukulan," kata Eogene.
Baca Juga: Gregoria dkk Siap-siap, Pelatih Baru Malaysia Sasar Kenaikan Level Tunggal Putri Negeri Jiran
Eogene masih memiliki banyak tahun yang baik di depannya dan jika ia dapat bekerja keras untuk memadukan bakat, taktik, dan power play-nya, ia juga akan mampu mengalahkan para pemain top di sini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar