BOLASPORT.COM - Jorge Martin baru dua minggu memastikan dirinya sebagai Juara Dunia MotoGP 2024.
Ini adalah gelar yang telah diperjuangkannya sepanjang hidupnya, tetapi menjadi semakin nyata dalam dua tahun terakhir.
Musim lalu, sebuah kecelakaan pada MotoGP Valencia mengakhiri ambisinya sehingga gelar berada di tangan Francesco Bagnaia.
Namun, musim ini Martin telah melakukan pengaturan ulang mental, menjalani segala sesuatunya dengan lebih tenang dan membuahkan hasil.
Dalam sebuah wawancara dengan Men's Health, pembalap yang musim depan memperkuat Aprilia itu berbicara tentang seluruh prosesnya, baik secara pribadi maupun sebagai sebuah olahraga.
Martin mengingat bahwa semua keinginan ini dimulai 20 tahun yang lalu.
"Saya pergi ke tempat parkir bersama ayah dan ibu saya untuk mencoba motor. Saya mengingatnya dengan sangat baik," kata Martin dilansir dari MotoSan.
"Saya mengenakan celana jins, bantalan lutut, bantalan siku, helm, dan mulai berkeliling. Saya jatuh tiga kali pada hari pertama, tetapi saya tidak terluka dan sejak saat itu semuanya menjadi seperti permainan."
"Dan sedikit demi sedikit mimpi itu tumbuh hingga menjadi kenyataan seperti sekarang ini."
Dari balapan di tempat parkir itu hingga memenangkan balapan, Martin mengakui bahwa sulit untuk menjelaskan perasaan setelah meraih kemenangan.
Baca Juga: Marc Marquez Ogah Besar Kepala, Ikut Berharap Namanya Masuk dalam Kandidat Juara MotoGP 2025
"Bukan hanya fakta menang. Ini adalah keseluruhan proses, semua kerja keras yang dilakukan. Pada akhirnya, tujuan utama saya bukanlah untuk menang," ucap pembalap 26 tahun itu.
"Ini adalah untuk bersaing dan memberikan yang terbaik, seratus persen. Dan jika saya berhasil menang, yang pada akhirnya merupakan konsekuensinya, itu akan menjadi penyelesaian pekerjaan, melakukan semuanya dengan sempurna."
"Tentu saja itu sangat keren jika menang, tetapi Anda harus melampaui fakta sederhana tentang kemenangan. Saya pikir melakukannya tanpa imbalan sedikit hampa. Itulah mengapa saya pikir Anda harus mencari makna yang lebih dalam."
"Saya mencari makna itu dalam berbagai hal sehingga saya tidak terobsesi dengan fakta kemenangan belaka."
Bagi Martin, tujuan utamanya adalah menjadi seseorang di dunia sepeda motor.
"Saya ingin meninggalkan jejak, untuk mencapai sesuatu yang akan dikenang," ujar Martin.
Untuk menjadi Juara Dunia, penduduk asli Madrid itu telah mendapatkan bantuan seorang psikolog.
"Saya pikir saya telah meningkat dalam semua aspek. Pada dasarnya saya telah sedikit melatih pikiran saya, saya memiliki ruang dalam aspek itu," aku Martin.
Hasilnya telah terlihat jelas sepanjang tahun dan Martin menunjukkan pentingnya memiliki profesional kesehatan mental di lingkungan tersebut.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa keajaiban tidak boleh diharapkan.
"Psikolog memberi Anda alat. Tetapi jika Anda tidak menggunakannya, itu tidak berguna," ujar Martin.
Baca Juga: Apa Lagi yang Dikejar Jorge Martin Setelah MotoGP 2024, Juara Dunia Saja Belum Cukup
Mantan pembalap, Fonsi Nieto juga merupakan orang yang sangat penting dalam perubahan Martin.
"Saya mulai berkomunikasi dengannya saat saya mulai pada MotoGP. Sejak awal ia telah menjadi sosok yang sangat penting dalam tim, terutama di awal," ujar Martin.
"Ia selalu memberi saya saran yang saya butuhkan di setiap momen. Ia memberi tahu Anda hal-hal yang mungkin sudah Anda ketahui, tetapi ada baiknya untuk diingatkan tentang hal itu."
"Dia banyak membantu saya di lintasan dan membandingkan aspek-aspek pembalap lain. Sangat bagus bahwa ia mengamati detail yang Anda lewatkan dari latar belakang."
"Pada akhirnya, Fonsi telah menjadi sosok yang sangat relevan di dunia sepeda motor. Sangat menyenangkan memilikinya di sekitar saya karena pada akhirnya saya juga dapat belajar banyak darinya," tutur Martin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar