"Saya sangat menderita secara mental pada saat itu dan merasa tidak ingin balapan lagi," kata Martin kepada MotoGP, dikutip Bolasport via Speedweek.
"Saya merasakan ketakutan dan juga kecemasan. Saya tidak tahu kenapa, tapi perasaan itu tiba-muncul di sana."
"Pada tahun 2023, saya menjalani musim yang luar biasa tapi saya tidak menang."
"Pada saat itu saya bertanya-tanya apakah saya tidak akan secepat itu lagi atau apakah saya tidak akan pernah bisa menjadi juara dunia (di kelas MotoGP)," kenang dia.
Kehilangan motivasi itu bahkan terus merembet pada hari-hari pengujian alias tes MotoGP di akhir musim.
"Saya datang ke tes dan tidak memiliki motivasi," kata Martin.
"Saya masih tampil cepat tetapi tanpa motivasi. Saya hanya sekadar melakukan pekerjaan saya."
"Dan saya bilang pada diri sendiri: Oke, saya akan balapan lagi, untuk dapat uang, lalu pulang pada akhir musim'," ujarnya.
Dengan mental yang sudah sangat lemah dan seperti hilang harapan, lalu bagaimana Martin bisa menjalani musim MotoGP 2024 yang sangat konsisten hingga akhirnya melesat jadi Juara Dunia?
Jawabannya tak lepas dari keimanannya dan bertobat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar