Pembalap berjuluk Martinator itu agaknya masih galau soal pemilihan nomor balap, sebagaimana yang disampaikan manajernya, Albert Valera.
Martin tampak masih fokus pada hal lain, yaitu masa-masa adaptasinya ke motor baru karena dia pindah ke Aprilia.
"Jorge memiliki keyakinan penuh pada proyek ini (Aprilia)," ujar Valera kepada Moto Sprint, dikutip Bolasport dari Paddock-GP.
"Meskipun dia belum memutuskan untuk menggunakan nomor 1 pada fairingnya, dia mencoba menghadapi masa transisi ini dengan penuh motivasi," tandasnya.
Pilihan mengganti nomor balap memang sering diselimuti mitos di ajang MotoGP.
Aada anggapap bahwa jika mengganti nomor balap menjadi nomor 1, maka sang juara dunia itu tidak akan bisa mempertahankan gelarnya di musim selanjutnya.
Valentino Rossi, Marc Marquez, Joan Mir, dan Fabio Quartararo adalah beberapa juara dunia yang enggan ganti nomor 1.
Jorge Lorenzo pernah mencoba mengambil nomor 1 setelah pertama kali menaklukkan kelas para raja tetapi kemudian selalu mempertahankan nomor 99.
Mitos itu terpatahkan oleh Bagnaia yang berhasil mempertahankan gelarnya dari 2022 ke 2023 saat berganti nomor balap 1.
Selain alasan berbau klenik, ada faktor komersial yang menjadi pertimbangan karena nomor balap menjadi identitas bagi pembalap.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com, Moto Sprint |
Komentar