BOLASPORT.COM - Astra Honda Racing Team (AHRT) baru saja kembali menyegel titel juara untuk keenam kalinya pada Asia Road Racing Championship (ARRC).
Tim Astra Honda meraih podium tertinggi pada AARC 2024 di kelas AP 250 melalui Herjun Atna Firdaus.
Selain penampilan memukau dari pembalap yang merupakan mahasiswa UMY itu, ada nama Muhammad Kiandra Ramadhipa juga yang tampil mengesankan.
Dia berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir dan sempat memimpin di posisi puncak selama beberapa waktu.
Atas torehan prestasi gemilang dari beberapa pembalap AHRT, Manajer Motorsport AHM, Rizky Christanto, mengungkapkan rahasia di balik kesuksesan itu.
Menurut Rizky, pengaturan sepeda motor menjadi salah satu kunci keberhasilan timnya.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Rizky saat memberikan keterangan kepada awak media termasuk BolaSport.com di Jakarta Utara, Selasa (10/12/2024).
"Sebenarnya AP 250 itu berat untuk kami dalam hal regulasi."
"Karena kami pakai 250 cc sedangkan kompetitor itu sampai 321 cc. Kondisi itu jadi rintangan buat kami."
"Untuk menang dan juara ada banyak faktor. Itu tergantung di sepeda motor dan orang-orangnya."
"Dalam hal ini, kami adalah yang terbaik karena sudah 6 kali juara beruntun," ungkap Rizky Christanto.
Lebih lanjut, dia mengakui bahwa tim lain mempunyai sepeda motor dengan tenaga yang lebih besar.
Namun, torsi saja tidak cukup untuk dapat naik ke podium tertinggi.
"Karakter sirkuit yang stop and go itu menyulitkan motor 250 cc."
"Kami berusaha maksimal di sirkuit yang sesuai. Ada tiga brand yang berkompetisi di sini."
"Ada yang torsinya besar di RPM kecil, ada yang besar di RPM tinggi. Kami ada di tengah-tengahnya," kata Rizky menambahkan.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2024 - Fajar/Rian dan Sabar/Reza Berpotensi Lolos Bareng dari Fase Grup
Bernada sama, pembalap AHRT, Herjun Atna Firdaus, mengatakan keberhasilannya meraih gelar juara berskala internasional itu tidak lepas dari dukungan penuh Astra Honda Racing Team.
Ditambah, sikap optimistis juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
"Dari awal hingga pertengahan balapan banyak kurang beruntungnya."
"Saya sempat jatuh dan ada beberapa insiden yang tidak baik di race sebelumnya," kata Herjun Atna Firdaus.
"Tetapi sampai balapan terakhir, saya tetap yakin bahwa rezeki tidak akan ke mana-mana."
Untuk mempertahankan gelar di musim selanjutnya, para pembalap AHRC akan dipantau latihannya.
Selain itu, mereka juga akan dipinjamkan motor untuk berlatih.
"Selama dua hingga tiga bulan, sepeda motor dikirim ke rumah mereka."
"Biar mereka berlatih di sirkuit di sekitar rumah."
"Selain itu, pola makan dan pola latihan juga dipantau memakai jam tangan yang bisa mengirim data kepada kami," tutup Rizky.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar