Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

BWF World Tour Finals 2024 - Kontroversi Main Kotor Anders Antonsen, Salahkan Service Judge yang Batuk saat Nettingnya Eror Sendiri

By Nestri Y - Rabu, 11 Desember 2024 | 21:34 WIB
Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, protes ke hakim servis (service jugde) yang batuk bersamaan dengan nettingnya yang eror pada fase grup BWF World Tour Finals 2024 di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Rabu (11/12/2024)
TANGKAPAN LAYAR BWF TV
Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, protes ke hakim servis (service jugde) yang batuk bersamaan dengan nettingnya yang eror pada fase grup BWF World Tour Finals 2024 di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Rabu (11/12/2024)

BOLASPORT.COM - Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, dituding main kotor pada laga perdana fase grup BWF World Tour Finals 2024 melawan Li Shi Feng (China).

Pemandangan tak mengenakkan dan tak pernah terjadi tersuguhkan dalam hari pertama turnamen BWF World Tour Finals 2024, Rabu (11/12/2024).

Lakon utamanya adalah Anders Antonsen (Denmark) yang menjalani duel kontra wakil tuan rumah Li Shi Feng pada penyisihan grup A.

Pada pertandingan yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, itu, kontroversi yang membuat banyak pihak mengernyitkan dahi terlihat ketika gim kedua bergulir.

Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2024 - Sengit Sampai 28-26, Fajar/Rian Menang Super Ketat atas Sabar/Reza

Situasinya terjadi saat kedudukan 18-17 untuk keunggulan Antonsen yang mulai dikejar Li secara perlahan.

Setelah Li servis, reli berlangsung beberapa pukulan hingga ada satu momen ketika netting backhand Antonsen error membentur net.

Pada saat bersamaan, dia sontak langsung berteriak marah kepada service judge (hakim servis) bernama Paul Buffham asal Inggris, yang berada di sisi lapangan.

Ternyata setelah diusut, hakim servis tersebut batuk ketika Antonsen melakukan netting dan error.

Protes keras dilakukan Antonsen yang menganggap hakim servis merusak ritme permainannya dan membuat dia melakukan unforced error.

Wasit lapangan yang memimpin pertandingan Steven Ong asal Malaysia kemudian memanggil hakim servis untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Setelah beberapa saat mendengarkan penjelasan hakim servis bahwa dia memang terbatuk.

Uniknya wasit lapangan justru memutuskan "let" alias reli diulangi.

Referee BWF berseragam merah pun ikut turun beberapa saat kemudian.

Tetapi referee tersebut hanya menurut dengan keputusan wasit lapangan.

Li Shi Feng pun otomatis bingung dan heran bagaimana bisa reli diulang ketika pemain lawan memang error sendiri?

Pelatih Li yang duduk di kursi pelatih pun juga terbelalak, tidak menyangka dengan keputusan tersebut.

Faktanya, batuk sang hakim servis tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan riuh sorak sorai pendukung Negeri Tirai Bambu di tribun yang ramai.

Belum lagi dengan alat-alat penyuara yang juga menambah berisik.

Komentator BWF Gillian Clark pun bertanya-tanya dengan keputusan wasit.

"Sepertinya dia (Antosen) memprotes gara-gara hakim garis batuk."

"Tetapi,  saya tidak pernah melihat keputusan semacam ini, membiarkan reli diulang (let) ketika reli sudah berjalan lama dan karena batuknya seseorang."

Sementara itu rekan komentator Clark, Steen Pedersen juga membandingkan dengan yang pernah terjadi pada tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.

Gregoria malah lebih jelas terganggu akibat flash ketika menghadapi Akane Yamaguchi (Jepang) pada turnamen prestisius All England Open 2024. 

"Ya, tidak pernah sebelumnya ada wasit yang memutuskan mengulang reli seperti ini," ucap Pedersen.

"Seperti dulu waktu Gregoria Mariska, terganggu flash ketika Yamaguchi baru melakukan servis, tetapi saat itu wasit tidak menerima protesnya dan tetap poin untuk Yamaguchi," ujar Pedersen.

Namun wasit telah membuat keputusan dan hasilnya tidak dapat diganggu gugat.

Wasit Steven Ong memutuskan reli diulang.

Li hanya bisa pasrah menurut dan mengulang servisnya dengan situasi hati yang tak enak. 

Karena kedudukan yang tadinya bisa 18-18, harus kembali diulang ke kedudukan 17-18.

Baru dua reli pukulan, poin untuk Antonsen didapat leeat dropshotnya. Penonton di tribun langsung bersorak "boo" kepada Antonsen.

Sedangkan Fokus Li sendiri sudah hilang dan mungkin masih kecewa karena insiden ini.

Pada akhirnya, Li kalah dari Antonsen dengan skor akhir 14-21, 19-21.

Setelah kontroversi ini terjadi, warganet juga ramai membicarakan sikap Antonsen yang banyak dinilai terlalu sering mendramatisir dan mencoba bermain licik hingga dianggap kurang sportif.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by 羽王 (@masyuwang_badminton)

Baca Juga: Klasemen BWF World Tour Finals 2024 - Gregoria Terdampar Jadi Juru Kunci, Jumlah Skor Setiap Laga Sangat Berarti

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com, BWF TV

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
19
46
2
Arsenal
20
40
3
Nottm Forest
19
37
4
Chelsea
20
36
5
Newcastle
20
35
6
Man City
20
34
7
Bournemouth
20
33
8
Aston Villa
20
32
9
Fulham
20
30
10
Brighton
20
28
Klub
D
P
1
Persebaya
17
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
17
31
4
Arema
17
28
5
Bali United
16
27
6
PSM
16
27
7
Persik
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Real Madrid
19
43
2
Atlético Madrid
18
41
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Napoli
19
44
2
Atalanta
18
41
3
Inter
17
40
4
Lazio
18
35
5
Juventus
18
32
6
Fiorentina
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
17
27
9
Udinese
19
25
10
Torino
19
21
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X