BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, mengungkap penyebab kekalahan mereka pada final BWF World Tour Finals 2024.
Asa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin menutup musim kompetisi tahun ini dengan trofi gagal setelah mereka kalah pada final BWF World Tour Finals 2024, Minggu (15/12/2024).
Juara China Open 2024 itu kalah dari wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Lewat tiga gim yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, mereka tumbang 17-21, 21-17, 11-21.
Kekalahan tersebut sekaligus menandai bahwa Goh/Izzuddin gagal revans terhadap Astrup/Rasmussen.
Pada fase grup sebelumnya, Goh/Izzuddin juga kalah dari mereka.
Bila melihat rekor pertemuan kedua pasangan, Astrup/Rasmussen memang jadi salah satu lawan sulit Goh/Izzuddin.
Pasangan Negeri Jiran itu hanya pernah menang dua kali dari sembilan kali bersua.
Namun, yang membuat kekalahan mereka kemarin terasa berbeda adalah proses ketika laga berjalan.
Sebelumnya, Goh/Izzuddin mampu membukukan comeback meskipun luput mengantongi gim pertama.
Bahkan mereka bisa menikung di poin krusial, seperti halnya yang terjadi saat laga melawan pasangan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak semifinal.
Taktik flick serve hingga mendorong para playmaker lawan ke belakanng menjadi salah satu strategi yang kerap dilakukan Goh/Nur.
Upaya itu sempat kembali terlihat ketika mereka mendorong Kim Astrup ke belakang.
Akan tetapi, pasangan Denmark sudah sangat siap.
Taktik untuk memaksa adu drive ketika Rasmussen di depan juga tidak manjur, semua gagal hingga Goh/Izzuddin ketinggalan cukup jauh di gim ketiga.
"Sebenarnya hasil ini melebihi ekspektasi kami," ungkap Goh Sze Fei dikutip Bolasport dari New Straits Times.
"Kami berterima kasih kepada tim pendukung kami serta para penggemar karena menyemangati kami."
"Tidak ada yang banyak perbedaan dari cara mereka (Astrup/Rasmussen) bermain seperti di fase grup dengan hari ini."
Goh/Izzuddin juga kalah dari Astrup/Rasmussen di babak penyisihan grup.
"Kami hanya tidak bisa menemukan strategi yang tepat untuk menyerang balik mereka," ujar Goh menambahkan.
Senada dengan Goh, Nur izzuddin juga mengakui dia dan sang partner tidak menemukan jawaban yang tepat untuk menembus pertahanan wakil Denmark.
"Hasil ini sudah sangat baik bagi kami karena kami mendapatkan banyak hal yang belum pernah kami raih sebelumnya."
"Saya akan memberikan nilai 10 dari 10 pada bagaimana kami terus meningkat."
"Astrup/Rasmussen memang secara teknis lebih superior dan mereka juga bermain dengan sabar," sahut Izzuddin.
Karena gagal juara pada BWF World Tour Finals 2024, Goh/Izzuddin batal mengulang prestasi ganda putra Malaysia di ajang penutup musim ini.
Terakhir kali Malaysia punya ganda putra yang juara di Finals adalah pada 2016 silam, melalui Goh V Shem/Tan Wee Kiong.
Saat itu kompetisinya masih bertajuk BWF Superseries Finals.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar