BOLASPORT.COM - Fermin Aldeguer bersemangat untuk debutnya di MotoGP di mana dia akan menggantikan Marc Marquez di Gresini Racing. Namun, rupanya ada perasaan tidak menyenangkan yang menganggunya.
Fermin Aldeguer menjadi rookie yang paling ditunggu kehadirannya bahkan sebelum MotoGP musim 2024 berakhir.
Bagaimana tidak, nama Aldeguer sudah menjadi desas-desus dalam bursa transfer sejak bulan-bulan terakhir musim 2023 karena lesatannya.
Lesatan di kelas Moto2 menjadi alasannya. Pada musim 2023, pembalap asal Murcia itu mampu memenangi empat balapan terakhir.
Kecepatan Aldeguer makin mengundang decak kagum karena dilakukan di atas motor dengan sasis Boscoscuro/SpeedUp alih-alih Kalex yang mendominasi.
Sebagian membandingkan Aldeguer dengan Fabio Quartararo yang juga tampil cepat bareng SpeedUp pada 2018 lalu mengguncang MotoGP dengan gelar juara pada 2021.
Tanggal 18 Maret 2024, Aldeguer pun diperkenalkan secara resmi oleh Ducati sebagai anggota baru untuk line-up mereka di MotoGP.
Aldeguer menjadi rookie pertama untuk MotoGP 2025 yang diresmikan. Sosok yang digantikannya pun bukan pembalap sembarangan.
Baca Juga: Cara Marc Marquez Pindah ke Ducati Memang Cerdas, tapi Fabio Quartararo Pilih Setia dengan Yamaha
Rider berusia 19 tahun itu ditempatkan di tim satelit Gresini untuk menggantikan sosok bertabur gelar yaitu Marc Marquez.
"Marc Marquez berada di puncak kariernya ketika saya bertumbuh di kategori-kategori bawah," kata Aldeguer dalam wawancara dengan Mundo Deportivo, Minggu (15/12/2024).
"Dia adalah acuannya bagi saya, seorang idola."
"Kami telah berlatih bersama dan sekarang saya akan bersaing dengannya, dia akan menjadi salah satu rival terkuat bagi saya."
"Saya mengambil tempatnya di Gresini, sesuatu yang membuat saya sangat bangga."
Sayangnya, perjalanan Aldeguer menuju kelas para raja justru jauh dari kata mulus.
Teman masa kecil Pedro Acosta tersebut tertutupi bayang-bayang pembalap motor Boscoscuro lain yang ikut unjuk gigi pada musim lalu.
Boscoscuro gantian menguasai hingga 4 dari 6 pembalap teratas di klasemen akhir Moto2 2024 memakai sasis made in Lugo di Vincenza itu.
Boscsocuro pun akhirnya mematahkan dominasi Kalex sejak 2012 untuk merengkuh gelar juara Moto2, sayangnya bukan Aldeguer yang melakukannya melainkan Ai Ogura.
Aldeguer yang 'cuma' menempati peringkat kelima dan 'cuma' menang tiga kali, dua kemenangan lebih sedikit daripada musim 2023.
Kualitas Aldeguer pun menjadi diragukan. Bahkan kemudian muncul pertanyaaan akankah Ducati membatalkan kontraknya.
"Apa yang dikatakan itu tidak menyenangkan," timpal Aldeguer.
"Ketika segalanya tidak berjalan dengan baik bagi saya, orang-orang mengatakan bahwa Ducati akan mencabut saya dari motor mereka."
"Namun, di sisi lain, saya tidak peduli karena Ducati tidak pernah mengatakannya kepada saya. Sebaliknya, Ducati memberi saya banyak kepercayaan diri."
"Saya merasa tenang karena mereka bertaruh dengan saya. Tak sekali pun mereka menimbulkan keraguan, bahkan sekecil apapun itu, di pikiran saya."
Aldeguer percaya bahwa dirinya pantas karena tetap menjadi salah satu pembalap tercepat di Moto2 musim lalu.
Masalahnya cuma satu, dan dia sudah menyadarinya.
"Konsistensi," ucap Aldeguer.
"Saya adalah pembalap tercepat atau salah satu dari yang tercepat bersama Ai Ogura dan Aron Canet."
"Canet dan saya membuat banyak kesalahan yang memberikan Ogura sebuah gap yang sulit untuk dikejar."
"Semakin Anda ingin menebusnya, semakin banyak masalah yang timbul. Saya seharusnya lebih tenang."
"Saya merasa bahwa saya harus menunjukkan hasil baik karena Ducati merekrut saya untuk sebuah alasan. Akan tetapi, tidak ada tekanan untuk naik ke MotoGP."
Baca Juga: Saingi Bagnaia vs Marquez di Ducati, Mungkinkah Rivalitas Panas Malah Terjadi di Aprilia?
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Mundodeportivo.es |
Komentar