BOLASPORT.COM - Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli, membocorkan kapan mereka akan ganti mesin ke V4, yang tampaknya belum siap pada MotoGP 2025.
Wacana Yamaha ganti mesin dari inline 4 silinder ke V4 seperti pabrikan lain terus mencuat jelang MotoGP 2025.
Beberapa patah kata dari sejumlah pembalap Yamaha sendiri juga sudah menyambut perubahan radikal pabrikan berlogo garpu tala tersebut.
Yang paling kentara adalah Alex Rins yang sempat mengklaim bahwa mesin V4 mereka sudah hampir siap dan akan dilakukan pengujian di Jerez, Spanyol.
Hal itu semakin menguatkan rumor tentang kemungkinan Yamaha akan ganti mesin V4 mulai MotoGP 2025.
Sekaligus bersamaan dengan hadirnya tim satelit baru mereka Pramac.
Baca Juga: Meski Punya Marc Marquez, Bos Ducati Akui Tetap Kepikiran Lepasnya Jorge Martin dan Bastianini
Namun siapa sangka, bocoran Rins salah total.
V4 memang ada dalam rencana kerangka perubahan Yamaha di kancah MotoGP. Namun tidak dalam waktu dekat.
Massimo Meregalli selaku Direktur Tim Yamaha mengklarifikasi bahwa V4 tidak akan digunakan pada musim depan.
Sebab semuanya masih dalam tahap yang sangat awal, belum ada yang dapat dikabarkan karena pengujian pun belum ada.
Berganti mesin untuk motor 1000cc dari inline 4 silinder ke V4 secepat itu. Sekalipun eks insinyur Ducati, Massimo Bartolino sudah didatangkan dan menjabat Direktur Teknis Yamaha.
Dia menegaskan harus lebih berhati-hati menyampaikan hal tentang V4 ini karena memang masih dalam tahap pengembangan.
"Rins sempat dimarahi," kata Meregalli tertawa, dikutip Bolasport dari GPOne.
"Dia sempat bilang kan bahwa kami akan menguji V4 di Jerez, tapi tidak jadi. Karena memang mesinnya belum siap," lanjutnya.
"Faktanya, mesin itu masih dalam tahap pengembangan. Semuanya benar-benar masih di fase embrio," tandas pria asal Italia itu.
Meregalli lantas ditanya, apakah mungkin Yamaha akan ganti mesin di pertengahan musim 2025 nanti menyusul aturan konsesi khusus untuk tim mereka.
Di paruh pertama pakai inline 4 silinder, lalu paruh kedua menggunakan V4 ketika sudah siap.
Namun, lagi-lagi Meregalli bilang tidak.
"Secara aturan ya boleh saja, tapi sekali lagi itu adalah hal yang mustahil dan tidak ada dalam pertimbangan kami. Karena kami saja belum dapat kilometer jarak berapapun, bahkan pengujian juga belum," katanya.
"Untuk saat ini, kita harus menyingkirkan segala hal terkait V4 dari pikiran kita. Karena tidak mungkin berganti mesin setelah enam bulan kompetisi. Itu sama saja bertarung tanpa fondasi kuat."
Meregalli menegaskan bahwa Yamaha memang sedang bertekad bangkit dari keterpurukan. Finansial juga mapan. Namun bukan berarti mereka jadi gegabah dan mengerjakan mesin baru asal-asalan.
Tentang kemungkinan ganti mesin dua kali, yakni membuat V4 1000cc kemudian jadi V4 850cc karena aturan MotoGP mulai 2027 pun, semuanya sudah dipikirkan mereka.
"Intinya adalah, Anda tidak bisa mengerjakan dua proyek sekaligus dalam satu waktu tentang hal seperti ini. Tahun 2025 kami akan mengembangkan V4 dan motor baru, tapi kami jelas akan balapan dengan mesin inline," ucap Meregalli.
"Saya tidak bilang kami akan pakai mesin inline untuk dua musim ke depan ya. Tapi yang jelas untuk 2025, tidak realistis rasanya mau pakai V4. Sebenarnya tida realistis untuk menetapkan tujuan apapun saat ini."
"Kami masih harus banyak melakukan tes, semuanya masih terlalu dini," ucap Meregalli.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar