"Atlet harus memahami betul apa tujuan mereka selama di Pelatnas. Itu harus tertanam dalam diri atlet," ucap pencetak duet Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu.
"Kami pelatih akan mendampingi dan memaksimalkan kemampuan mereka untuk berprestasi di tingkat dunia."
"Namun, atlet harus clear dengan apa yang dia cari di Cipayung," tutur Chafidz yang sebelumnya pernah melatih Philippine Badminton Association dan tim nasional Singapura.
Pelatih kepala tunggal putri pratama, Wiempie Mahardi melihat situasi penuh tantangan hari ini sebagai penyemangat atau motivasi dalam melatih tim.
"Dalam jangka pendek, pelatih harus membangun komunikasi dan kepercayaan, antara atlet dan pelatih dan antara sesama atlet. Istilahnya, atlet dan pelatih harus satu hati dan satu visi," ujar Wiempie.
Menurut Wiempie, hari-hari pertama latihan dimanfaatkan untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan mengembalikan teknik pukulan.
"Karakter petarung itu penting. Ini yang akan saya bangun dalam latihan sehingga atlet mempunyai mental yang tangguh ketika menghadapi lawan maupun tantangan lain ketika bertanding," kata Wiempie.
"Saya akan ajak para atlet untuk bersaing ketat secara sehat dalam berlatih maupun bertanding," ucap Wiempie yang sebelumnya selama 9 tahun menjadi pelatih di PB Jaya Raya.
Ia juga pernah melatih di India, Amerika Serikat, dan Singapura.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar