Dari 20 balapan yang dijalani sepanjang musim 2024, Bagnaia mampu menorehkan total 16 podium dengan 11 kemenangan.
Jika dibandingkan dengan Martin yang keluar sebagai juara dunia, torehan Bagnaia jelas sangat lebih memuaskan.
Untuk sesi balapan utama sendiri, Martin membukukan 16 podium dengan tiga kemenangan saja sepanjang 20 seri di MotoGP 2024.
Akan tetapi, rider Spanyol itu berhasil membuat perbedaan dengan Bagnaia setelah dia tampil lebih apik pada sesi sprint atau balapan mini.
Poin-poin dari sesi sprint inilah yang membuat Martin menancapkan keunggulannya atas Bagnaia untuk meraih gelar juara dunia kelas utama untuk pertama kalinya.
"Ini adalah musim yang menakjubkan," kata Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari laman Crash.net
"Meskipun saya bisa meraih kemenangan di GP Qatar, saya tidak bisa langsung memahami karakter motor GP24, baru di Jerez kami mengerti potensinya."
"Secara umum, saya selalu finis di posisi tiga besar pada sesi balapan utama (hari Minggu) kecuali ada momen-momen saya mengalami crash dan di Austin finis kelima," imbuhnya.
Rasa sesal Bagnaia lantaran acap kali gagal dan mengalami nasib sial pada sesi sprint tergambar, dia bahkan mengklaim bisa menyamai level Marc Marquez pada musim 2019 jika tidak ada sesi itu.
Ya, pada MotoGP 2019, Baby Alien memang tidak terhentikan tatkala masih membela Repsol Honda dengan mengemas 18 podium dengan 12 kemenangan dari 19 balapan yang dia jalani.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar