Namun tak disangka, setelah masuk mode pertempuran, pemain asal Pemalang, Jawa Tengah itu dinilai Cai mulai mengeluarkan pukulan-pukulan ajiab.
Bahkan Cai, juga menyadari bahwa Hendra adalah pemain yang jarang terlihat berkeringat, seperti tidak mengeluarkan energi sama sekali saat bertanding alias effortless.
Semua hasil pengembaliannya terlihat ringan, mudah, simpel, namun sangat mematikan lawan.
Namun di situlah keunikan dari sosok Hendra. Menurut Cai Yun, Hendra sangat mengedepankan main cerdas daripada buang-buang stamina.
Tak heran jika Hendra juga sudah punya julukan sebagai pemain legendaris silent killer di depan net.
"Melihat Hendra bermain, saya merasa dia seperti tidak berusaha sama sekali dan tidak mengeluarkan keringat selepas pertandingan," ungkap Cai mengenang.
"Tapi saya pikir dia adalah contoh paling khas dari sosok pemain yang bermain dengan otaknya."
"Dia menjadi sangat mahir dalam menangkap ritme lapangan, memprediksi jalur bola, dan mengendalikan tujuan serta konsistensi pukulannya."
"Apa yang sering dikatakan dalam novel seni bela diri adalah bahwa empat ons dapat membuat berat badan seribu pound bergerak, dan Hendra mewujudkannya di lapangan," ujar Cai.
Terakhir. Cai Yun juga menyampaikan kata-kata perpisahan dan penyemangat bahwa meski Hendra pensiun, ciri khas permainannya sebagai salah satu lawan tersulit yang pernah dia hadapi tetap akan terus dikenang.
"Saya dengar Hendra sebenarnya ingin terus bermain, namun Ahsan memilih pensiun karena cedera dan ingin lebih banyak waktu bersama keluarga, sehingga Hendra harus meletakkan raketnya," kata Cai.
"Meski ada penyesalan, gaya bermainnya yang unik dan hasil yang memukau telah ditakdirkan untuk menulis babak tersendiri dalam sejarah bulu tangkis," tutur peraih emas Olimpiade London 2012 itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar