BOLASPORT.COM - Mantan ganda putra sekaligus legenda bulu tangkis China, Cai Yun, memberikan tanggapan setelah mendengar kabar Hendra Setiawan memutuskan pensiun.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Cai Yun dan Hendra pernah menjadi rival satu sama lain.
Di era keemasan mereka, Cai Yun bersama Fu Hai Feng adalah musuh bebuyutan Hendra yang saat itu masih berpasangan dengan Markis Kido.
Salah satu duel bersejarah tak terlupakan mereka tentu saja ketika Hendra/Kido mengalahkan Cai/Fu pada final Olimpiade Beijing 2008 silam.
Masa-masa persaingan mereka juga turut diramaikan dengan dua ganda putra lain seperti Chung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan) dan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia).
Baca Juga: Gagal ke Final All Japan 2024, Mental Kodai Naraoka Makin Hancur Setelah Ditundukkan Junior Sendiri
Namun, meskipun menjalani rivalitas alot pada masanya, hubungan para pemain tersebut tetap bersahabat di luar lapangan.
Termasuk Cai Yun dan Hendra.
Dalam unggahan di media sosialnya, Cai memberikan sejumlah pandangannya terhadap apa saja yang terjadi selama 2024 dalam dunia bulu tangkis.
Cai yang sempat jadi tim penasehat ganda putri pelatnas China ini pun juga mengetahui keputusan Hendra yang akhirnya memilih gantung raket.
Ternyata, bukan hanya para penggemar Tanah Air yang bersedih melihat idola ganda putra hebat itu pensiun.
Cai pun juga berat melihat akhir sebuah era dalam karier bermain Hendra, yang dinobatkannya sebagai musuh paling cerdas yang pernah dia temui.
"Di saat-saat seperti akhir tahun begini, selalu saja ada mentalitas yang sangat kontradiktif," ucap Cai Yun mengawali, dikutip Bolasport dari Aiyuke.
"Di satu sisi, saya menyalahkan kejamnya waktu yang telah membawa banyak perpisahan, di sisi lain, saya bersyukur atas hangatnya waktu yang telah membawa banyak harapan."
"Dan hari ini, mari kita bicara tentang perpisahan di tahun 2024."
"Hendra "akhirnya" pensiun... Sebagai rival lama dan sahabat lama, sembari meratapi panjangnya karier, saya justru semakin enggan meninggalkannya," tutur Cai.
Dalam anggapan Cai selama ini, Hendra yang notabene Juara Dunia 4 kali itu bukan sosok pemain yang terlihat menonjol secara individual di lapangan.
Kiasannya, penampilan Hendra sekilas seperti biasa saja.
"Hendra adalah atlet yang sangat luar biasa. Awalnya jika dilihat dari skill atau kemampuan individunya, dia tidak memiliki aspek yang menonjol."
"Baik dalam menguasai bola maupun bertahan, baik kebugaran fisik maupun kecepatan, dia tidak memiliki performa yang luar biasa dalam faktor-faktor tersebut."
Namun tak disangka, setelah masuk mode pertempuran, pemain asal Pemalang, Jawa Tengah itu dinilai Cai mulai mengeluarkan pukulan-pukulan ajiab.
Bahkan Cai, juga menyadari bahwa Hendra adalah pemain yang jarang terlihat berkeringat, seperti tidak mengeluarkan energi sama sekali saat bertanding alias effortless.
Semua hasil pengembaliannya terlihat ringan, mudah, simpel, namun sangat mematikan lawan.
Namun di situlah keunikan dari sosok Hendra. Menurut Cai Yun, Hendra sangat mengedepankan main cerdas daripada buang-buang stamina.
Tak heran jika Hendra juga sudah punya julukan sebagai pemain legendaris silent killer di depan net.
"Melihat Hendra bermain, saya merasa dia seperti tidak berusaha sama sekali dan tidak mengeluarkan keringat selepas pertandingan," ungkap Cai mengenang.
"Tapi saya pikir dia adalah contoh paling khas dari sosok pemain yang bermain dengan otaknya."
"Dia menjadi sangat mahir dalam menangkap ritme lapangan, memprediksi jalur bola, dan mengendalikan tujuan serta konsistensi pukulannya."
"Apa yang sering dikatakan dalam novel seni bela diri adalah bahwa empat ons dapat membuat berat badan seribu pound bergerak, dan Hendra mewujudkannya di lapangan," ujar Cai.
Terakhir. Cai Yun juga menyampaikan kata-kata perpisahan dan penyemangat bahwa meski Hendra pensiun, ciri khas permainannya sebagai salah satu lawan tersulit yang pernah dia hadapi tetap akan terus dikenang.
"Saya dengar Hendra sebenarnya ingin terus bermain, namun Ahsan memilih pensiun karena cedera dan ingin lebih banyak waktu bersama keluarga, sehingga Hendra harus meletakkan raketnya," kata Cai.
"Meski ada penyesalan, gaya bermainnya yang unik dan hasil yang memukau telah ditakdirkan untuk menulis babak tersendiri dalam sejarah bulu tangkis," tutur peraih emas Olimpiade London 2012 itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar