Vinales merupakan satu-satunya pembalap non-Ducati yang memenangkan grand prix tahun ini.
Dia masih menyimpan keinginan untuk memenangkan juara dunia, tetapi merasa akan sulit untuk mencapai target itu dengan tim satelit Ducati.
Baca Juga: Veteran di Pabrikan Jepang, Bos Yamaha Yakin Alex Rins Belum Habis
"Apa tantangan berikutnya yang saya inginkan? Bagi saya, tantangannya adalah memenangkan kejuaraan dunia," ujarnya.
"Sekarang saya sampai pada kesimpulan bahwa ada dua sisi: Anda menjadi penantang atau Anda pergi ke sisi gelap. Anda bisa pergi ke KTM atau Ducati."
"Di Ducati, sangat sulit untuk menang. Bagaimana Anda akan mengalahkan tim resmi?"
"Ini sangat rumit, Anda memiliki motor yang sama, tetapi senjata yang berbeda. Jadi saya hanya punya satu pilihan, pergi ke KTM dan menjadi penantang."
Membandingkan tiga pabrikan yang pernah menjadi timnya sejauh ini.
"Suzuki adalah gairah murni, Yamaha adalah 'bisnis' dan Aprilia adalah campuran," aku Vinales.
"Aprilia adalah merek yang hidup dalam dunia balap dan dalam aspek itu mereka mengembalikan sedikit gairah yang saya miliki untuk sepeda motor."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosport |
Komentar