BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri nomor satu Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dihantui penderitaan early exit jelang melawan wakil Indonesia pada Malaysia Open 2025.
Malaysia Open 2025 sejatinya menjadi hajatan besar turnamen level elite di Negeri Jiran bagi para wakil tuan rumah.
Turnamen ini akan bergulir pada 7-12 Januari 2025 dan merupakan event BWF World Tour Super 1000.
Harapan tuan rumah menyaksikan wakil mereka melangkah jauh pun tertuang di nomor ganda putri.
Bulu tangkis Negeri Jiran punya Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang notabene ganda putri nomor satu mereka.
Sebagai andalan ganda putri Malaysia, Tan/Thinaah sudah dikenal punya tipe permainan agresif dan no lob.
Bisa dikatakan permainan mereka tak seperti ganda putri pada umumnya yang berciri khas adu karet dengan lob-lob panjang.
Perfroma mereka pun sempat jadi salah satu yang wajib diwaspadai sebelum cedera silih berganti menjadi batu sandungan mereka.
Namun, lebih dari itu, penampilan Tan/Thinaah jelang Malaysia Open 2025 kali ini tak sekadar dihantui kecemasan soal cedera yang sewaktu-waktu kambuh.
Juara Hong Kong Open 2024 itu dihantui 'kutukan' early exit di turnamen Malaysia Open.
Tiga kali berpartisipasi, tiga kali pula mereka tersingkir sebelum mencapai perempat final. Dua kekalahan malah terjadi langsung di babak pertama.
Pada edisi 2022, Tan/Thinaah kalah di babak kedua (16 besar) dari Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China).
Adapun pada edisi 2023 dan 2024, mereka langsung tumbang ketika kandas di tangan Gabriel Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria) dan Liu Sheng Shu/Tan Ning (China).
Dan tahun ini, teror early exit itu kembali menghantui karena calon lawan Tan/Thinaah di babak pertama adalah wakil indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Menghadapi Lanny/Fadia jelas bukan sesuatu yang mudah, apalagi Fadia berpengalaman mengalahkan Tan/Thinaah saat masih berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Tuntutan pada Tan/Thinaah untuk lepas dari penderitaan early exit makin berat setelah tekanan juga datang dari mantan Direktur Performa Tinggi BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), James Selvaraj.
Selvaraj bahkan mengharapkan Tan/Thinaah setidaknya bisa mencapai semifinal karena absennya sejumlah pasangan top seperti Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) yang tidak berpasangan di turnamen ini.
"Mereka sempat kesulitan dengan stamina mereka akibat jadwal yang padat," kata Selvaraj dikutip Bolasport dsri New Straits Times.
"Mereka harus kuat secara mental dsn fisik kalau mau melaju jauh di Malaysia Open. Dengan absennya Matsuyama/Shida dan juara Olimpiade, mereka punya kans ke semifinal, " ujarnya.
Baca Juga: Kalender Turnamen Bulu Tangkis 2025 - Pekan Depan Sudah Meriah, Indonesia Songsong Era Baru
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my, NST.com.my |
Komentar