Pratama Arhan jadi nama kedua pemain Indonesia yang tampil di Liga Korea Selatan dengan mendarat di Suwon FC.
Sayang, Arhan gagal bersinar di Liga Korea Selatan seperti pendahulunya.
Pemain 23 tahun tersebut hanya main dua kali dalam dua musim di Korea Selatan.
Kegagalan Pratama Arhan juga jadi akhir dari era kuota Asia Tenggara di kompetisi profesional di Korea Selatan.
Mulai 2025, K-League sudah menghapus sepenuhnya regulasi kuota khusus untuk pemain dari Asia Tenggara.
Kisah Pratama Arhan juga dihubung-hubungkan dengan kegagalan kisah kuota Asia Tenggara di Liga Korea Selatan.
Menurut Nate, para pemain Asia Tenggara dinilai memiliki skill di bawah standar.
Selain itu, skill para pemain Asia Tenggara tidak mampu bermain dengan intensitas pertandingan di banyak pertandingan.
Alhasil tidak ada keuntungan untuk merekrut para pemain Asia Tenggara bagi tim-tim Korea Selatan, selain penambahan follower sosial media milik mereka.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | nate |
Komentar