Menurutnya, Kluivert memang sosok yang mengejutkan karena ia mudah akrab dengan para pemain.
Van Dijk mengatakan bahwa Kluivert sering nongkrong dan minum kopi bersama, tetapi saat latihan dan pertandingan tentu ia bersikap profesional.
“Apalagi, ketika Anda punya mantan pemain bintang timnas Belanda dan Barcelona sebagai asisten pelatih, rasanya istimewa,” Ungkap Van Dijk.
“Kami sering menghabiskan waktu bersama, karena saya sudah beberapa tahun tinggal di Brisbane. Saya bisa menunjukkan kepadanya tempat-tempat menarik dan aktivitas yang bisa dilakukan di sana.”
“Kami sama-sama berbicara dalam bahasa Belanda, dan saat ada laga tandang, kami biasanya meluangkan waktu untuk nongkrong bareng."
Untuk itu, dengan bergabungnya Kluivert ke Timnas Indonesia dan akan melatih skuad Garuda.
Mantan pemain Persib Bandung ini percaya ia akan menjadi sosok yang bagus dan tepat.
"Menurut saya, dalam jangka panjang, dia bisa menjadi pelatih yang hebat, baik untuk timnas Indonesia maupun untuk para pemain muda,” tutur Van Dijk.
“Meskipun dia adalah seorang bintang besar, dia tetap tahu bagaimana berbicara dengan orang lain atau pemain tanpa bersikap arogan, dan dia sangat sabar. Hal ini penting, terutama ketika dia berada di lingkungan yang terkadang blak-blakan dan sedikit keras."
"Kadang-kadang kami makan malam bersama teman-teman Belanda lainnya di Brisbane. Sangat mudah untuk mengajaknya ke mana saja dan dia juga sangat terbuka kepada siapa saja," ujarnya.
Ia mengakui bahwa kehadiran Kluivert di Brisbane Roar memang menyenangkan karena tim memiliki pelatih yang merupakan pemain berualitas di masa mudanya.
Patrick Kluivert juga bisa membenahi kekurangan para pemain dengan baik, terutama buat Van Dijk yang merupakan pemain berposisi sebagai striker.
“Terkadang ada mantan pemain sepakbola yang sulit berkomunikasi atau merasa memiliki status tertentu, tetapi Patrick Kluivert sangat rendah hati dan terbuka untuk berbicara serta melatih para pemain.”
“Dia akan memberikan nasihat dan berbagi pengalaman. Saya rasa, seberapa sering seseorang bisa merasakan pengalaman seperti itu?.”
“Saya rasa PK tentu telah mengalami budaya sepakbola yang berbeda di Australia.”
“Sebuah budaya yang masih berkembang, yang belum memiliki fasilitas dan materi kelas atas seperti yang ada di Eropa pada waktu itu.”
“Saya pikir hal ini sangat baik bagi seorang pelatih yang sedang berkembang untuk merasakan lebih dari sekadar klub-klub sepakbola top Eropa,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar