Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2025 Kurang Baik, Eng Hian: Tolong Dimengerti Pelatih Baru Bekerja
"Kami beri kesempatan dan pada 2026 itu sudah mulai menjadi partner tetap supaya tidak ketinggalan untuk mengejar poin kualifikasi Olimpiade 2028. Jadi, 2026 jangan bongkar pasang lagi."
"Pada 2025 itu silakan bongkar pasang mencari pemain terbaik sampai 2026 sehingga ada kemungkinan Fadia dan Apriyani berpasangan lagi."
"kami mencari formasi terbaik. Silakan pelatih yang lebih tahu detailnya, alasannya seperti apa akan dijelaskan mengapa pasangannya ini."
Eng Hian menjelaskan bahwa meski masih terbuka untuk mengganti tandem, pelatih sudah punya target yang setelah menentukan jadwal turnamen yang akan diikuti.
"Kalau ditanya harapan dan targetnya apa, kita harapkan yang terbaik. Hasilnya bagaimana kita lihat saja. Penyesuaian sektor ganda dengan pemain baru dan pelatih baru sampai Thailand Masters."
Sebelum bergabung ke pelatnas, Dejan berpasangan dengan Gloria Emanuelle Widjaja dari klub PB Djarum dan pernah mencapai peringkat ke-8 dunia.
Dengan dimulainya kemitraan baru, pasangan ganda campuran Indonesia di ranking 8 dunia sudah tidak ada lagi.
"Kalau Dejan/Fadia tentu pelatih melihat dari sisi individual. Kemampuannya kalau jadi satu kemungkinan bisa lebih baik. Tapi semua rencana. Hasil lebih detail di lapangan," ucap peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele itu.
"Tetapi, untuk jangka panjangnya dilihat dalam waktu 3-6 bulan akan kami evaluasi. Kalau tidak sesuai target tentunya ada kendala. Kami harus membuat rencana jangka panjang, kalau Dejan-Glorra dilanjutkan akan seperti apa."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar