"Saya siap bekerja keras, apa pun hasilnya. Saya siap bekerja keras, dan mengikuti turnamen apa pun, berharap semuanya berjalan lancar dalam turnamen," ucapnya berceloteh.
Curahan hati Prannoy tidak membahas menang-kalah dari yang baru saja dia alami.
Pemain berusia 31 tahun itu terpaku pada nasibnya yang sering kurang mujur dalam satu setengah tahun terakhir akibat terjangkit berbagai macam penyakit.
Bahkan beberapa di antaranya nyaris menghambatnya tampil di Olimpiade Paris 2024.
Paruh kedua tahun lalu dihabiskan Prannoy untuk fokus memulihkan diri.
Dia mengalami sakit asam lambung dan terserang chikungunya yang kini mempengaruhi kekuatannya di lapangan.
Recovery bagi penyintas chikungunya tidak bisa cepat. Apalagi untuk seorang atlet, butuh waktu 2-3 bulan bagi Prannoy sampai dia bisa benar-benar fit kembali.
"Tidak banyak yang bisa saya katakan," aku Prannoy.
"Banyak orang tahu apa yang terjadi sepanjang tahun. Pasca-chikungunya, sulit untuk kembali berlatih seperti biasa. Butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk kembali ke lapangan, yang menunjukkan betapa buruknya dampak setelahnya."
"Ini adalah situasi yang sulit bagi seorang atlet dengan banyak ketidakpastian mengenai kesehatan fisik."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar