Memasuki tahun baru 2025, kemenangan membanggakan belum juga didapatkan Prannoy.
Pekan lalu dia juga mengalami early exit setelah kalah di babak kedua pada Malaysia Open 2025. Yang menjadi masalah, dia mengaku bahwa pergelangan kakinya juga mengalami cedera.
"Banyak hal telah diatasi, dan sekarang kondisi saya sekitar 60 hingga 70 persen fit. Penting bagi saya untuk terus bermain di World Tour. Malaysia Open adalah turnamen yang lumayan bagi saya," kata dia mencoba bersyukur.
"Namun di sini ada beberapa masalah pada pergelangan kaki. Tampaknya sulit hari ini, tetapi saya senang bisa kembali."
"Ada beberapa masalah setelah Malaysia Open, dan pergelangan kaki saya tidak pulih 100 persen."
"Pergerakan saya lamban, yang memang sudah diduga akan begitu mengingat bagaimana saya menjalani turnamen di ini. Secara keseluruhan, saya tetap senang dengan penampilan saya." ujarnya.
Kisah sedih tentang masalah kesehatan Prannoy ini turut mencegah ambisinya jadi salah satu pemain yang sempat mengancam peta persaingan tunggal putra dalam dua tahun terakhir.
Prannoy sempat nangkring di peringkat 8 dunia dan menjadi penjegal para pemain papan atas. Bukan cuma Axelsen, Anthony Sinisuka Ginting, Lee Zii Jia, Li Shi Feng, dan Chou Tien Chen pernah jadi korban keganasan Prannoy pada 2023 lalu.
Terlepas dari itu, kekalahan Prannoy di India Open 2025 membuat dia juga urung menghadapi Jonatan Christie. Jonatan otomatis akan menghadapi Su Li yang pada babak kedua yang bergulir pada Kamis (16/1/2025) pada sesi malam WIB.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar