"Bisa bilang untuk pertandingan kali ini saya merasa gagal, tetapi ada sisi positif juga yang bisa saya raih untuk bekal menuju pertandingan berikutnya."
"Setelah ini untuk All england masih ada waktu persiapan satu bulan lebih. Persiapannya jauh lebih banyak dibanding kemarin setelah World Tour Finals 2024."
"Jadi saya harap kepercayaan diri dari di lapangannya bisa timbul dan bisa menjadi satu hal yang saya bawa nanti."
Di balik performanya, Jonatan juga menyoroti pemain pelapis di bawahnya setelah menjadi tunggal putra satu-satunya yang melangkah jauh pada Indonesia Masters 2025.
"Itu menjadi PR (Pekerjaan Rumah) untuk tim di tunggal putra. Mungkin juga dengan pergantian pengurus, pelatih juga, dan mungkin masih ada penyesuaian," ucap Jonatan.
"Dan ya saya rasa harus bisa lebih banyak mempromosikan pemain junior. Seperti Alwi (Farhan), (Yohanes) Saut Marcellyno, dan Ubed (Muhammad Zaki Ubaidillah) harus segera lebih banyak diberi jam terbang menurut saya."
"Maksudnya jangan dilihat hasilnya dulu. Diberi jam terbangnya dulu agar mereka merasakan bertemu pemain-pemain top yang levelnya di atas dan meraskan bagaimana dia melakukan perlawanan."
"Bagaimana dia mengevaluasi permainan sehingga itu yang mungkin akan menimbulkan kepercayaan diri kepada mereka gitu baru. Dari situ pelan-pelan kita coba lihat hasilnya."
"Jadi jangan sekali dikirim, dua kali dikirim, langsung lihat hasil. Kalah pertama kedua, terus besoknya langsung tidak dikirim lagi. Itu justru membuat anak-anaknya jadi tidak bisa percaya diri."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |