Menurut penuturan Diggia, manuver Morbidelli di awal balapan cukup berbahaya terhadap dirinya.
Hal tersebut membuat tempo Diggia rusak. Dia terpaksa kehilangan pace yang sudah nyetel sejak garis start.
Saat Morbidelli ngacir, Diggia justru menderita karena dia tidak bisa asal tancap gas lagi demi mengatur tekanan ban.
"Finis kelima secara objektif merupakan hasil yang bagus, tetapi saya tidak terlalu senang dengan cara balapan berlangsung," kata Diggia dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Saya ingin menggunakan kecepatan super saya sejak awal, tetapi Franky merusak rencana saya dengan manuver menyalipnya."
"Saya melaju jauh, kehilangan ritme dan kehilangan banyak waktu."
"Sungguh disayangkan, karena walaupun Franky dapat mengemudi dengan leluasa setelah itu, saya harus lebih memerhatikan tekanan ban."
"Kecepatan hebat (milik saya) itu telah hilang," tandasnya.
Diggia yang sejak awal balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo berpotensi memperebutkan podium, kehilangan harapan untuk itu.
Dia harus tersalip dua posisi dan membutuhkan waktu sampai setidaknya 20 putaran untuk kembali ke posisinya hingga finis kelima.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |