Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan Bernd Fischer sebagai penasihat teknis, Iswadi membawa timnas ke SEAG 1983 di Singapura. Untuk pertama kali timnas gagal lolos fase grup setelah antara lain dikalahkan Thailand 0-5 dan ditahan Brunei 1-1.
Ajang Internasional
16. Sinyo Aliandoe (1983 dan 1984-1985)
Tak ada prestasi mentereng ketika pelatih bernama lengkap Sebastian Sinyo Aliandoe ini menukangi tim nasional Indonesia pada 1983.
Namun, ia kemudian membawa timnas menjuarai subgrup Kualifikasi Piala Dunia 1986 pada Maret-April 1985 setelah mengatasi Thailand, India, dan Bangladesh. Impian lolos ke Meksiko dibuyarkan Korea Selatan.
Ajang Internasional
17. Joao Lacerda Filho Barbatana (1984)
Barbatana mulai melatih PSSI Garuda pada medio 1983. Meski menjadi pelatih tim junior, skuat asuhan Barbatana tampil di Kualifikasi Piala Asia 1984.
Ajang Internasional
18. Bertje Matulapelwa (1985-1987)
Bertje memotivasi anak asuhnya selepas kekalahan telak 0-7 kontra Thiland di semifinal SEA Games 1985. Asian Games 1986 menjadi pembuktian.
Indonesia mampu menembus semifinal sebelum digebuk Korea Selatan 0-4 pada 3 Oktober 1986.
Indonesia harus puas di posisi keempat setelah pada perebutan perunggu kalah dari Kuwait 0-5. Bertje memberikan obat pelipur lara dengan menorehkan sejarah di SEA Games 1987 Jakarta. Ia sukses meraih emas.
Ajang Internasional
19. Trio Basiska (Muhammad Basri, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir/1989)
Trio Basiska disatukan tahun 1989 untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 1990. Banyaknya komando dari bangku cadangan membuat para pemain kebingungan.
Tengok saja pertandingan uji coba ke Jerman Barat dan Belanda. Gawang timnas kebobolan 23 gol dan hanya memasukkan lima gol.
Ajang Internasional