Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atap temu gelang yang sanggup membuat penonton terlindung dari panas matahari dan basah karena hujan memang masih terbilang langka dipergunakan pada masa itu.
"Tidak biasa, tidak lazim, tidak galib, kok ada stadion atapnya temu gelang, dimana-mana atapnya ya hanya sebagian saja. Tidak, saya katakan sekali lagi, tidak. Atap stadion kita harus temu gelang," tegas Soekarno.
Tentu dalam proses pembangunan Stadion GBK membutuhkan bahan baku material yang banyak dengan belasan ribu tenaga manusia.
"Sekian banyak kantong semen, andaikan dijajarkan satu per satu akan bisa mencapai panjang sekitar 640 kilometer, atau mencapai jarak Jakarta-Semarang," tulis Julius Pour masih dari buku yang sama.
Di tengah pengerjaan Stadion GBK tak selamanya mulus, karena sempat ada insiden terjadi.
Sekitar pukul 18.45 WIB pada 23 Oktober 1961, kebakaran sempat terjadi di bangunan stadion yang setengah jadi.
Beruntung kobaran api hanya menjilat kayu penyangga kerangka besi.
Ditaksir kerugian akibat kebakaran hanyalah tiga persen dari biaya yang dikeluarkan, sementara imbasnya dalam proyek pembangunan tidak lebih dari satu persen.
Membutuhkan dua tahun pengerjaan, kompleks olahraga beserta stadionnya resmi dibuka oleh Soekarno pada 21 Juli 1962 dan mulai dipergunakan tanggal Agustus 1962 pada Asian Games IV.