Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Presiden, Ketika Dua Roh Bergentayangan Menyurung Sepak Bola ke Ritus Selebrasi Nasional

By Hery Prasetyo - Kamis, 15 Februari 2018 | 18:05 WIB
Kiper PSMS Medan, Dhika Bayangkara, memblok bola di semifinal kedua Piala Presiden 2018 melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, Senin (12/2/2018). Laga-laga Piala Presiden makin menggairahkan. Tak menutup kemungkinan, Piala Presiden bisa menjadi ritus selebrasi nasional, seperti halnya Piala FA di Inggris atau Copa del Rey di Spanyol. (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

(Baca Juga:  'Salim' kepada Wasit, Marko Simic Jadi Pusat Perhatian)

Secara total jumlah pelanggaran hanya 200 kali.

Seluruhnya terjadi dalam 30 pertandingan babak penyisihan grup.

Permainan juga tampak dinamis, terlihat dari adanya 4.008 umpan.

Sedangkan total tembakan mengarah ke gawang adalah 136. Itu artinya dalam setiap pertandingan rata-rata terjadi 4,5 tembakan mengarah ke gawang.

Efek sosial-ekonomi

Kegairahan ini memiliki efek besar pula.

Dari segi antusias penonton juga sangat besar, bisa dilihat dari jumlah penjualan tiket sebesar Rp 4,3 miliar dengan rata-rata 26.420 penonton per pertandingan.

Kegairahan ini yang memunculkan 2.697 pedagang kaki dan 939 pengasong.

Rata-rata keuntungan pedagang sebesar Rp 368.894.