Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aksi Klub-klub Liga Singapura Layak Dicontoh, Pasca Ada Aturan Pembatasan Usia Pemain di Kompetisi Lokal

By Estu Santoso - Minggu, 31 Desember 2017 | 15:03 WIB
Kapten Warriors FC, Sharil Ishak (dua dari kiri) disambut gembira temen-temannya seusai mencetak gol ke gawang Hougang United pada laga Liga Singapura 2017 di Stadion Jalan Besar, Jumat (4/8/2017) malam. (Dok. S-LEAGUE)

(Baca juga: Resmi, Penyerang Timnas U-23 Thailand Gabung Klub Swiss)

Hal ini memungkinkan manajemen klub seperti Tampines Rovers untuk fokus pada stabilitas keuangan mereka, kata Ong, pria yang juga mengelola firma hukum JLC Advisors ini.

”Sekarang, klub bisa melakukan perencanaan jangka menengah hingga panjang. Saya pikir para pemain juga menghargai hal itu."

Di Tampines, ada tiga model berbeda untuk transaksi kontrak multi tahun.

Yang pertama melihat peningkatan tahun ke tahun antara delapan dan 10 persen kenaikan nilai kontrak.

(Baca juga: Eks Bek Bayern, AC Milan, dan Liverpool Resmi Tangani Lawan Persija pada Turnamen di Malaysia)

Lalu yang kedua, terutama untuk pemain muda, mencakup ulasan akhir tahun dimana klub dan pemain dapat menyetujui penyesuaian kontrak.

Yang ketiga, untuk pemain senior, dipatok dengan gaji tetap untuk keseluruhan kontrak.

Hal ini dimengerti bahwa sebagian besar pemain yang memilih untuk tetap bersama Tampines pada kesepakatan multi-tahun dan siap menerima pemotongan gaji.

Ini masuk akal terutama bagi pemain-pemain lama atau tidak yang mulai mendekati usia pension, menurut gelandang Warriors FC, Syaqir Sulaiman.