Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebobolan 18 Kali dalam 10 Laga, Aya Naon Liverpool?

By Weshley Hutagalung - Senin, 25 September 2017 | 19:35 WIB
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, bersama Dejan Lovren dan kiper Simon Mignolet usai pertandingan Liga Inggris melawan Southampton di Anfield 7 Mai 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Kegagalan mendapatkan Virgil van Dijk dari Southampton pun dijadikan bahan untuk mengkritik strategi Liverpool di bursa transfer.

(Baca Juga: Juergen Klopp: Saya Bisa Menulis Buku tentang Taktik Pertahanan)

"Bila Dejan Lovren harus menjadi starter, saya membayangkan betapa buruknya pemain belakang Liverpool yang ada di bangku cadangan."

Ucapan ini muncul dari legenda pertahanan Liverpool asal Skotlandia, Steve Nicol. Sungguh tajam dan pedas untuk didengar.

Steve Nicol bukan pemain sembarangan.

Sebagai bek Liverpool (1981-1994), Steve Nicol berkontribusi atas kehadiran 4 gelar First Division Liga Inggris (1983-1984, 1965-1986, 1987-1988, dan 1989-1990).

Dalam buku prestasi Liverpool, terakhir kali mereka menjadi juara liga adalah First Division 1989-1990, ketika masih ada Nicol di sana.

Sejak kasta tertinggi Liga Inggris bernama Premier League pada musim 1992-1993, nama Liverpool FC tak pernah ada di daftar pemenang.

Kritikan bertubi-tubi tentu punya dampak terhadap kenyamanan para pemain.

Video yang memperlihatkan sentuhan pertama Dejan Lovren ketika Liverpool melawan Leicester City (23/9/2017) bisa menceritakan betapa dahsyatnya "perhatian" media massa serta media sosial yang kini menjadi "senjata" masyarakat.