Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebobolan 18 Kali dalam 10 Laga, Aya Naon Liverpool?

By Weshley Hutagalung - Senin, 25 September 2017 | 19:35 WIB
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, bersama Dejan Lovren dan kiper Simon Mignolet usai pertandingan Liga Inggris melawan Southampton di Anfield 7 Mai 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Tiga tim di atasnya memiliki pertahanan lebih baik, yakni Chelsea (33 kebobolan), Tottenham Hotspur (26), dan Manchester City (39).

Liga Inggris 2015-2016, gawang Liverpool kemasukan 50 gol.

Bandingkan dengan tim juara ketika itu, Leicester City, yang kebobolan 36 gol.

Lalu, Arsenal juga kemasukan 36, Tottenham Hotspur (35), Manchester City (41) atau Manchester United (35).

Mundur setahun lagi (2014-2015), sebanyak 48 kali gawang Liverpool kebobolan dari 38 pertandingan Liga Inggris.

Sang juara saat itu, Chelsea FC, kebobolan 32 kali, disusul Manchester City (38), Arsenal (36), dan Manchester United (37).

Lalu, sampai kapan pendukung Liverpool tenang melihat aksi pembelian Juergen Klopp dalam menambal lubang di pertahanan The Reds?

Sejak bertugas di Liverpool pada Oktober 2015, Jurgen Klopp tak banyak membeli pemain belakang.

Dua pemain ini adalah pembelian Juergen Klopp yang awalnya dijadikan solusi untuk membantu kinerja Dejan Lovren dkk, yakni Ragnar Klavan (FC Augsburg, 4,5 juta pound) dan Joel Matip (Schalke 04, gratis).

Joel Matip masih belum stabil memperlihatkan ketangguhannya, terutama dalam duel-duel di udara, seperti ketika masih berseragam Schalke.