Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Belum lagi mengingat citra orang Malang yang dikenal cenderung santai dan sportif. Woles, begitulah kira-kira orang menyebutnya.
Namun, citra positif itu akhirnya tercoreng secara masif akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan akhir pekan lalu tersebut. Ada yang menyebut kericuhan ini akibat dari kesalahpahaman.
"Di tribune salah satu tribune ada salah paham dulu antara Aremania dan steward. Aremania mau ambil barang yang jatuh, tapi steward bersikap berlebihan dengan memukul suporter itu. Disusul oleh polisi," kata Irfan Nurul Huda, salah satu Aremania dari Jawa Tengah, kepada BolaSport.com, Senin (16/4/2018).
Aksi itu juga disebut tak lepas dari kekecewaan Aremania atas kepemimpinan wasit Handri Kristanto.
Bila ditarik lebih jauh, tindakan tak terpuji Aremania itu juga merupakan perwujudan ketidakpuasan atas performa Dendi Santoso dan kolega di awal Liga 1 2018.
Ditambah hasil imbang kontra Persib itu, Singo Edan terjerembab di dasar klasemen dengan tabungan 2 poin.
Arema FC juga tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak untuk sementara (9 gol).
Mengelola Frustrasi
Tentu ada fakta yang menyedihkan bila memang insiden di Kanjuruhan pada akhir pekan lalu itu merupakan wujud ketidakpuasan.
Saya seketika teringat pada lelucon yang viral di dunia maya selepas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk tingkat SMA pekan lalu.