Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Beragam komentar disampaikan lewat akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
"Ini yang protes soal mtk gimana yak, buktinya saya belajar serius, alhamdulillah ngisi username sama passwordnya gak salah," tulis yang satu.
"Saya sadar dan tau dosa saya banyak tp saya ga nyangka ternyata tuhan menghukum saya dengan cara seperti ini," tulis yang lain.
Masih banyak komentar nyeleneh lain, baca saja dan Anda pasti akan tergelak karenanya.
Meminjam istilah rekan senior di akun Facebook miliknya, celotehan protes para pelajar terkait UNBK menunjukkan selera humor luar biasa dan pertanda kemampuan mereka mengatasi sistem pendidikan yang sangat kekanak-kanakan.
Kendati jenaka, sikap para pelajar terkait UNBK bukannya tak mendapat respons.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Muhadjir akhirnya mengakui bahwa UNBK 2018 dibuat lebih sulit dibanding tahun sebelumnya dan meminta maaf atas hal itu.
Di sisi lain, para pelajar itu sekaligus memperlihatkan kemampuan mengelola rasa frustrasi mereka menghadapi kekakuan generasi yang lebih tua.
Hal terakhir inikah yang tak dimiliki oleh Aremania? Benarkah mereka sudah tak mampu lagi mengelola rasa frustrasi mereka melihat performa Singo Edan di Liga 1 yang masih sangat dini?
Bukankah rasa humor seperti ini disebut sebagai salah satu ciri generasi milenial?
Jika memang demikian, apakah ini berarti Aremania sekarang diisi oleh "generasi zaman old" yang tak mampu mengelola rasa kecewa mereka?
Di sisi lain, kericuhan yang terjadi akhir pekan lalu juga seakan memperlihatkan betapa Arema FC harus lebih baik dalam crisis management.
Hal ini tak lepas dari komentar Media Officer tim asal Kota Malang, Sudarmadji.
"Kronologi dalam konteks manajemen tadi sudah berdiskusi bahwa gerakan penonton itu banyak bereaksi karena keputusan wasit," ujar Sudarmaji, seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.
(Baca Juga: Ini Dugaan Penyebab Kerusuhan Suporter pada Laga Arema FC Vs Persib)
Selain bak mencari kambing hitam atas ulah suporter yang tak bisa dibenarkan dari sisi mana pun karena merangsek ke dalam lapangan pertandingan, bisa saja sebagian orang memandang kalimat tersebut sebagai pemakluman.
Ah, sepertinya baik Arema FC maupun Aremania saat ini benar-benar sangat membutuhkan orang lucu yang membantu mereka mengelola rasa frustrasi dengan lebih baik.