Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada ambisi yang berbeda bagi Messi dalam Piala Dunia kali ini mengingat usianya yang sudah 30 tahun.
Mungkin, bisa jadi inilah Piala Dunia terakhir baginya. Atau setidaknya Piala Dunia ketika dia berada dalam masa produktif. It’s now or never!
King Leo telah mencapai banyak hal dalam karier sebagai pesepak bola. Berbagai macam trofi telah diraihnya, beragam rekor telah ia pecahkan.
Namun, tentu warisan nama besarnya di sepakbola kepada generasi masa depan tak kan lengkap tanpa gelar supremasi turnamen terbesar di jagad raya, Piala Dunia.
Tetapi, Superman sendirian tak akan bisa menyelamatkan dunia. You can’t save the world alone.
Begitu pun dengan Lionel Messi. Ia tak dapat memenangi Piala Dunia sendirian.
Ia butuh bantuan hebat dari teman-temannya yang hebat, seperti Paulo Dybala, Kun Aguero, Angel Di Maria, Javier Mascherano, Ever Banega, Sergio Romero, dan lainnya.
Sebagai penikmat sepakbola, kita hanya bisa menanti keajaiban-keajaiban apa lagi yang akan diciptakan Messi.
(Baca Juga: Blak-blakan Gonzalo Higuain tentang Borok Sepak Bola Modern)
Ia pernah berkata, “Saya tidak bercanda ketika memutuskan untuk meninggalkan tim. Tetapi, rasa cinta saya pada jersey dan negara ini terlalu besar. Saya berharap kami bisa segera memberikan kegembiraan untuk rakyat Argentina.”
Begitulah, sekumpulan super hero terbaik di sepak bola Argentina akan bersatu dan bahu-membahu demi keluar sebagai pemenang, tak peduli sekuat apa pun lawannya.
Satu hal yang pasti, mereka tak bisa bertarung sendirian.