Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Italia, dihuni bakat-bakat hebat seperti Roberto Boninsegna, Gigi Riva, dan Gianni Rivera, beberapa kali mengancam gawang Brasil.
(Baca Juga: Begini Pandangan Hanis Saghara terhadap Sang Pelatih Indra Sjafri)
Tim Samba membuka skor melalui tandukan Pele menyambut umpan Rivelino dari sayap kiri.
Gli Azzurri membalas melalui Boninsegna setelah Brasil keasyikan menari di lapangan sendiri.
Babak kedua menunjukkan keunggulan Brasil dalam organisasi permainan mengandalkan naluri para pemainnya.
Bola tembakan keras kaki kiri Gerson dari luar kotak penalti bersarang di pojok kiri gawang Enrico Albertosi.
Umpan Gerson dari dekat garis tengah lapangan diteruskan Pele dengan sundulan ke arah Jairzinho, yang melesat untuk gol ketiga.
Sang sayap mencetak gol ketujuhnya di Meksiko, menjadikan dirinya bersama Alcides Ghiggia, sayap Uruguay di PD 1950, sebagai pemain yang selalu mencetak gol di semua laga timnya selama putaran final hingga laga puncak.
Empat menit sebelum akhir laga, Brasil membangun serangan menawan dari lapangan sendiri. Proses terciptanya gol melibatkan Tostao, Gerson, Pele, tarian Clodoaldo melewati hadangan empat pemain Italia, Evaraldo, dan Rivelino.
Nama yang disebutkan terakhir mengirim bola ke Pele, yang berada di depan kotak penalti. Si Nomor 10 menyodorkan bola ke dalam kotak penalti.
Bek kanan, Carlos Alberto, melesat dan segera melepaskan geberan yang tak terhadang Albertosi.
Gol sang kapten dikenang pula sebagai salah satu gol terbaik di final. Brasil meraih gelar ketiganya.
Maaf, Argentina... Dunia membicarakan Brasil saat itu.